TERLARIS
-
Imam al-Ghazāli mendefinikan qalb, ruh, nafsu dan akal adalah istilah yang serupa tapi tidak sama. Tidak jarang orang memberi makna yang sal...
-
Bersyukur kepada Allah pada hakikatnya didasarkan atas pengakuan kita bahwasannya segala kenikmatan yang ada pada diri kita dan semua makhlu...
-
M a drasah yang unggul dapat dipahami sebagai Madrasah yang memiliki input dan output pendidikan yang tinggi dengan daya dukung sarana da...
-
At-Tabdżīr artinya pemecah-belahan, sebagai mashdar dari bażżara - yubadzziru - tabziran. Makna aslinya, melempar bibit. Kata ini juga dipak...
-
Inilah Daftar Kolektif Nilai Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) tahun pelajaran 2015/2016, Program Studi: Ilmu Pengetahuan Ala...
-
Inilah Hasil Rapat Pleno Kelulusan Tahun 2017 bagi kelas XII Bidang Studi IPA, IPS, dan AGAMA. Kesuksesan serta masa depan yang cera...
-
Inilah Hasil Rapat Pleno Kelulusan Tahun 2017 bagi kelas XII Bidang Studi IPA, IPS, dan AGAMA. Kesuksesan serta masa depan yang cerah...
-
Inilah Hasil Rapat Pleno Kelulusan Tahun 2017 bagi kelas XII Bidang Studi IPA, IPS, dan AGAMA. Kesuksesan serta masa depan yang cerah...
-
Secara bahasa serakah berarti selalu hendak memiliki lebih dari yang dimiliki . Sedangkan menurut istilah serakah adalah suatu perbuatan ses...
-
Saifullah, S.Ag (Wakamad Bidang Kesiswaan): "Hidup Harus Punya Iman dan Prinsif" Saya lahir di Tangerang tanggal 7 Agustus tahun...
Category
MAN3TANGERANG. Diberdayakan oleh Blogger.
Arsip Blog
-
▼
2016
(23)
-
▼
November
(20)
- MENCURI ITU DOSA TANPA KECUALI
- BERZINA ITU HINA DAN TERCELA
- JUDI MENJANJIKAN KEKAYAAN? BOHONG!
- JANGAN PERNAH DEKATI MIRASANTIKA !
- MENJALANKAN AMANAH AGAR HIDUP MUDAH
- HIDUP SUMRINGAH DENGAN QONA'AH
- MEMBIASAKAN BERPERILAKU ZUHUD
- WARA' ITU APAAN SIH?
- KEMBALI 'BERHIJRAH' DENGAN BERTAUBAT
- PERGAULAN REMAJA
- TABZIR DAN MUBAZIR SAUDARA SYETAN
- SIKAP ISRAF ITU MUTLAK TERLARANG
- BAKHIL SAMA DENGAN PELIT DAN 'MEREGEHESE'
- SIFAT TAMAK PANGKAL BAHAYA
- HIDUP SERAKAH DAN BAHAYANYA
- MEMURNIKAN IBADAH DENGAN IKHLAS
- HIDUP INDAH DENGAN TAWAKAL
- DERMAWAN DAN KEUTAMAANNYA
- SYUKUR DAN TANDA-TANDA ORANG BERSYUKUR
- KEDUDUKAN AKAL, NAFSU, DAN QALBU
-
▼
November
(20)
MENU
Mapel
(
24
)
Berita
(
20
)
Artikel
(
18
)
Tokoh
(
16
)
AKHLAK KELAS XI
(
10
)
AKLAK KELAS X
(
10
)
Featured
(
9
)
Profile Guru
(
6
)
Cerpen
(
5
)
Hikmah
(
5
)
Siswa Berprestasi
(
5
)
Bahasa
(
1
)
Gramatika Bahasa Arab
(
1
)
Misteri
(
1
)
Opini
(
1
)
Organisasi
(
1
)
Sastra Islam
(
1
)
Ta'limul Muta'allim
(
1
)
Mengenai Saya

- MAN 3 TANGERANG
- Sukadiri, Tangerang, Indonesia
- MADRASAH yang unggul dapat dipahami sebagai Madrasah yang memiliki input dan output pendidikan yang tinggi dengan daya dukung sarana dan prasarana yang lengkap serta tenaga kependidikan yang Profesional. Usaha ini penting dilakukan agar asumsi tentang madrasah sebagai “sekolah kelas II” dapat segera hilang, serta minat masyarakat untuk memasuki dunia madrasah makin tinggi. MAN 3 TANGERANG bukanlah sekolah yang dikelola asal jalan, output yang asal jadi, serta dibimbing dengan sejumlah guru yang asal ada. MAN 3 TANGERANG merupakan sekolah unggul, karena: 1. Ketersediaan tenaga kependidikan yang profesional. 2. Kelengkapan sarana dan prasarana. 3. ditangani dengan sistem menajemen profesional yang modern, transparan, dan demokratis 4. Kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan dunia modern 5. Pengembangan jaringan madrasah 6. Pemilihan program yang sesuai dengan daya dukung ketenagaan dan sarana prasarana yang tersedia. Karena dan untuk tujuan itulah madrasah ini terlahir di pesisir Pantai Utara Tangerang sejak belasan tahun lalu.
Jumlah Pengunjung Saat ini
MAN MAUK »
AKLAK KELAS X
,
Mapel
»
MEMBIASAKAN BERPERILAKU ZUHUD
MEMBIASAKAN BERPERILAKU ZUHUD
Diposkan oleh MAN MAUK pada Jumat, 11 November 2016 |
AKLAK KELAS X,
Mapel
Menurut bahasa zuhud, dari kata زَهَدَ yang dapat diartikan dengan berpaling, meninggalkan, menyendiri, tidak bergantung kepada dunia, atau meninggalkan sesuatu karena suatu kehinaan baginya.
Menurut istilah: zuhud adalah tidak berhasrat terhadap sesuatu yang mubah walau-pun kesempatan untuk memperoleh atau mengerjakannya ada. Hal itu dilakukan untuk melatih dan membersihkan diri, dan untuk mendahulukan kepentingan orang lain dari kepentingan diri sendiri.
Tumbuhnya sikap zuhud pada seseorang melalui suatu proses setelah orang memiliki iman yang makin tebal dan kuat serta adanya keinginan yang besar terhadap kehidupan akhirat yang lebih kekal.
Sedangkan kehidupan dunia ini ibarat permainan belaka dan bersifat sementara.
Dari segi kadarnya, zuhud dapat dibagi atas tiga tingkatan yaitu:
1. Derajat pertama (terendah) adalah menghindari dunia padahal hatinya sangat berkeinginan dan sangat tertarik, akan tetapi berusaha sekuat-kuatnya untuk menghindarinya dan merasa cukup dengan yang sudah dimiliki.
2. Derajat kedua yaitu meninggalkan keduniaan karena pandangan rendah dan hina terhadap orang yang rakus dan tamak terhadap harta.
3. Derajat ketiga adalah meninggalkan dunia karena zuhud semata karena adanya pandangan bahwa dunia tidak berarti sedikitpun dibandingkan dengan kenikmatan akhirat.
Jadi zuhud bukan berarti tidak memiliki harta benda, tapi zuhud adalah meninggalkan ketergantungan hati kepada hal-hal yang bersifat duniawi. Dengan demikian, ada dan tidak adanya harta benda, perasaan dan hatinya tetap sama, tidak terpengaruh.
Dalil naqli tentang zuhud dijelaskan pada QS. Al-Qashash [28]:77;
Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi
dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu,
dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al-Qasạ s ̣[28]:77)
Ayat di atas menunjukkan bahwa betapa luhurnya ajaran Islam dibanding dengan ajaran atau falsafah lain yang ada di muka bumi ini. Islam menganjurkan adanya keseimbangan hidup, yaitu dengan menjadikan dunia ini sebagai ladang dan alat untuk mencari kebahagiaan akhirat. Bukan menjadikannya sebagai tujuan. Zuhud dengan sikap meninggalkan dunia secara berlebihan sama tercelanya dengan mereka yang mengejar kehidupan dunia tanpa mempedulikan urusan akhirat.
Membiasakan Perilaku Zuhud
Seorang muslim seyogyanya untuk membiasakan perilaku zuhud. Dalam hal ini zahid adalah sebutan bagi orang yang berperilaku zuhud. Seorang zahid atau yang berperilaku zuhud memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut:
a. Hidup sederhana, sekalipun kaya raya.
b. Tidak menumpuk-numpuk harta.
c. Menghindari hidup berfoya-foya dan bermegah-megah.
d. Senantiasa mengedepankan kepentingan akhirat.
e. Sangat berhati-hati dalam memperoleh atau mencari nafkah.
f. Tidak mudah terpengaruh dengan kesenangan duniawi. Dunia adalah ladang untuk akhirat.
Berperilaku zuhud bukan berarti meninggalkan dunia, tidak mau berusaha, hanya beribadah shalat, zikir, berdoa, mengaji, dan sebagainya, tetapi menjadikan dunia ini sekedar sarana untuk menuju akhirat, dia bekerja tetapi tidak sampai melalaikan kewajibannya sebagai seorang hamba yaitu beribadah. Karena orang yang berperilaku zuhud tidak menjadikan kehidupan dunia sebagai tujuan akhirnya, tetapi hanya sementara sebagai jembatan menuju kehidupan yang sebenarnya yakni akhirat. Orang yang berperilaku zuhud yakin bahwa semakin haus akan kenikmatan dunia maka hidupnya akan sengsara di dunia dan akhirat.
Sabda Rasulullah Saw.: "Dunia adalah ladang untuk akhirat.”
Hikmah Zuhud
Adapun hikmah zuhud adalah sebagai berikut:
1. Barangsiapa yang zuhud tidak sedih karena kehinaanya (dunia).
2. Tidak ambisus untuk memperoleh kemuliaan dunia.
3. Allah Swt akan memberikan ilmu tanpa ia mempelajarinya (ilmu laduni).
4. Allah Swt akan mengokohkan hikmah dalam hatinya dan mengeluarkan hikmah itu melalui lidanya.
Contoh Zuhud
Pak Ahmad terkenal sebagai orang kaya di kampungnya. Ia mempunyai bermacammacam usaha yang sukses. Pak Ahmad mempunyai tiga anak. Anak pertama perempuan.
Saat ini duduk di bangku MA kelas X, bernama Aulia. Anak kedua laki-laki, saat ini duduk di bangku MTs kelas VIII, bernama Fadila. Anak ketiga laki-laki, saat ini duduk di bangku MI kelas V, Hamdi. Ketiga anak Pak Ahmad belajar di sekolah swasta, sebuah yayasan Islam, yang tidak jauh dari rumah mereka.
Meskipun orang tua mereka kaya raya dan mempunyai beberapa buah mobil, mereka pergi ke sekolah selalu naik sepeda. Pertimbangannya, jarak antara sekolah dan rumah sangat dekat. Selain itu, mereka memang dididik oleh Pak Ahmad untuk hidup sederhana dan tidak boleh menyombongkan harta dunia yang dimilikinya. Semua harta tersebut adalah milik Allah.
Selain kaya raya, Pak Ahmad juga terkenal sebagai orang yang ringan tangan membantu warga di kampungnya yang mengalami kesusahan. Pak Ahmad senang mendermakan hartanya untuk kaum miskin. Sifat-sifat itulah yang ditanamkan pada ketiga anaknya. Itulah bentuk sifat zuhud Pak Ahmad.
Top 10 Popular of The Week
-
QS World University Rankings by Subject kembali merilis daftar peringkat universitas terbaik di dunia berdasarkan masing-masing jurusan dan ...
-
Ucapkanlah Terima Kasih kepada Kedua Orangtua WUJUDKAN SYUKUR KEPADA ALLAH dan Buktikan Rasa Hormat kepada Bapak/Ibu Guru yang telah mengaj...
-
Dalam rangka untuk mensucikan hati dan diri dari segala dosa yang pernah diperbuat,manusia dianjurkan untuk menyesali perbuatan yang telah d...
-
DAFTAR KOLEKTIF HASIL UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH NEGERI MAUK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PROGRAM STUDI: IPA NO. ...
-
Bekal utama yang diperlukan agar anak-anak mampu bersaing dalam dunia yang terus bergerak maju dan mengglobal adalah kemampuan berpikir logi...
-
DAFTAR KOLEKTIF HASIL UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH NEGERI MAUK TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PROGRAM STUDI: IPS NO...
-
DAFTAR KOLEKTIF HASIL UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH NEGERI MAUK TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PROGRAM STUDI: IPA NO. ...
-
Assalamu'alaikum Wr. Wb. pak usatdz… Pak saya mau tanya tentang mitos kuil Sulaiman, apakah lokasinya berada pada lokasi yang sama denga...
-
Rosbandi, M.Pd. Nama yang tidak asing lagi di kalangan pendidikan di kecamatan Mauk. Ia lahir di Tangerang, 17 Maret 1960. Menamatkan pendid...
Tidak ada komentar: