Cindy Claudia: Hidayah Dari Bulan dan Bintang

    By Republika Newsroom
    Cindy Claudia: Hidayah Dari Bulan dan Bintang Allah SWT memberi petunjuk kepada siapa saja yang dikehendaki. Begitulah yang terjadi pada diri Cindy Claudia Harahap, putri sulung dari musisi veteran Rinto Harahap. Saat usia belasan tahun, Cindy terombang-ambing hidup di tengah-tengah keluarga Muslim dan non-Muslim. Keluarga ayahnya non-Muslim sementara keluarga dari ibu beragama Islam. Suatu saat, sekitar tahun 1991, penyanyi kelahiran Jakarta, 5 April 1975 ini sedang tiduran tengah malam di atas rumput halaman asrama di Australia.


    Saat itu, Cindy bersama sahabat karibnya yang juga artis papan atas Indonesia, Tamara Blezinsky, sedang menempuh pendidikan di St Brigidf College. Setiap hari mereka ngobrol karena hanya mereka berdua orang Indonesia. Mereka juga mempunyai kondisi yang sama tentang orang tua. Suatu malam Cindy benar-benar diperlihatkan keagungan Allah. Ketika memandang ke langit yang cerah terlihat bulan sabit yang bersebelahan dengan bintang yang indah sekali.

    ''Saya bilang sama Tamara, kayaknya saya pernah lihat ini di mana ya, kok bagus banget. Kayaknya lambang sesuatu, apa ya?'', kenang penyanyi dan pencipta lagu ini. Tamara menjawab kalau itu lambang masjid. ''Jangan-jangan ini petunjuk ya kalau kita harus ke masjid,'' jawab Cindy selanjutnya. Ia memang jarang sekali melihat masjid selama di Australia. Cindy pun berfikir dan mengajak Tamara masuk Islam.

    ''Suatu hari saya terpanggil untuk memeluk agama Islam,'' kata sulung tiga bersaudara. Setelah kembali ke Indonesia, Cindy dan Tamara pun lama berpisah. Saat kemudian bertemu di Jakarta, ternyata mereka sudah sama-sama menjadi mualaf. Pelantun tembang melankolis ini mengungkapkan inti dirinya masuk Islam lebih pada panggilan jiwa dan hati. Karena, lanjutnya, orang memeluk agama itu sesuatu yang tidak bisa dipaksakan, tergantung masing-masing orang.

    Selain dari diri sendiri adakah pihak lain yang mempengaruhi? Cindy mengatakan selain mamanya juga Mas Thoriq (Thoriq Eben Mahmud, suaminya). Dari awal saat pacaran, Cindy banyak belajar tentang Islam dari Thoriq, laki-laki keturunan Mesir. Mereka sering berdiskusi dan Thoriq pun menjelaskan dengan bijaksana dan kesabaran. Menurut Cindy, Thoriq tidak pernah memaksanya bahkan dia sering membelikan buku-buku tentang Islam.

    ''Terkadang kayak anak TK dibelikan juga buku cerita yang bergambar. Tapi justru jadi tertarik, sampai akhirnya saya dibelikan Alquran dan benar-benar saya baca apa artinya,'' tutur artis yang menikah 4 juli 1998. Cindy melisankan Dua Kalimat Syahadat di hadapan seorang guru agama Islam SMA 34 Jakarta. ''Di sebuah tempat yang sangat sederhana, tepatnya di mushalla kecil sekolah itu, saya mulai memeluk Islam,'' katanya.

    Dalam proses mempelajari Islam, istri mantan pilot Sempati ini mengakui tidak menghadapi banyak kendala yang berarti, cuma memang harus menyesuaikan diri. Cindy sudah terbiasa melihat ibadah keluarganya yang beragama Islam. Bahkan sebelum masuk Islam, ia sudah sering ikut-ikutan puasa.

    Dalam belajar mengaji, Cindy mendatangkan ustad ke rumah. Pada awalnya memang ada kesulitan, tapi akhirnya bisa berjalan lancar. Cindy mengatakan, keluarganya sangat toleran terhadap agama karena pada dasarnya semua agama itu sama, mengajarkan yang baik hanya caranya yang berbeda-beda. ''Papa pernah bilang apapun agama yang saya putuskan untuk dianut itu terserah.

    Yang penting dilaksanakan dengan sungguh-sungguh,'' ujar artis yang sedang syuting sinetron untuk Ramadhan mendatang. Sebelumnya, Cindy sempat berfikir menjadi Muslimah sepertinya repot sekali. Kalau mau masuk masjid untuk shalat, misalnya, harus wudhu dan harus pakai mukena dulu. ''Mau shalat saja harus repot. Apalagi ada bulan Ramadhan yang harus puasa.

    Saya sempat berfikir kalau Islam agama yang repot,'' ujar ibu dua anak bernama Sabrina Aisya Putri dan Aprilia Omar Syarif ini. Setelah mempelajari Islam dengan benar, Cindy menyadari itulah kelebihan Islam bila dibandingkan dengan agama lain. ''Kalau kita hendak menghadap Allah, kita harus benar-benar dalam kondisi yang bersih.

    Bersih jiwa dan bersih diri,'' tuturnya. Cindy mengungkapkan, alangkah bahagianya kita sebagai umat Islam dikasih bulan ramadhan, di mana kita diberi kesempatan untuk membenahi diri. ''Menurut saya, bulan Ramadhan itu bulan bonus dan setiap tahun saya merasa kangen dengan Ramadhan''.

    Selama ini Cindy selalu berusaha membagi waktu sebisa mungkin tidak meninggalkan ibadah. ''Kalau kita ada waktu ya ibadah harus dilakukan. Cuma saya tidak munafik, sebagai manusia masih harus berusaha agar ibadah tidak bolong dan tetap lancar,'' penyanyi yang sudah menelorkan enam album ini menuturkan. Ia mengakui bila jadwal syuting padat, ibadah shalat suka terlewatkan.

    Tapi bila sedang berada di rumah, bersama suami menunaikan shalat jamaah. Cindy pun sejak dini memperkenalkan kepada anaknya kehidupan agama dengan memasukkan anak pertamanya ke TPA (Tempat Pendidikan Alquran) di masjid dekat rumah. Cindy mengisahkan beberapa bulan setelah menikah diberi hadiah pernikahan oleh mertua berupa umrah bersama suami.

    Ia merasa sangat berkesan saat pertama melihat Ka'bah karena sebelumnya hanya disaksikan lewat televisi atau gambar saja. Waktu itu, Cindy berangkat umrah bulan Ramadhan dan ia sedang hamil enam bulan. Cindy mengaku justru bisa menunaikan ibadah puasa di sana yang tadinya di Jakarta tidak bisa puasa. ''Alhamdulillah, sampai di sana tidak ada kendala atau kejadian buruk apapun,'' kata penyanyi yang sedang mempersiapkan album bernuansa dakwah.


    DATA PRIBADI
    Nama: Cindy Claudia Harahap
    Kelahiran: Jakarta, 5 April 1975
    Nama ayah: Rinto Harahap
    Anak: Sabrina Aisya Putri, Aprilia Omar Syarif, Suami: Thoriq Eben Mahmud
    Menikah: 4 Juli 1998
    Pendidikan: - High School, St Brigidf College, Australia - Universitas Indonesia Esa Unggul (sampai semester III)
    Sinetron: - Bidadari yang Terluka
    Album: - Aku Sayang Padamu - Berdua - Cuma Buat Kamu - Mengapa Sampai Berpisah - Salahkan Aku (Penulis c12/
    Dokumentasi REPUBLIKA/30 Agustus 2002)

    Obama Berbicara Bahasa Indonesia

    By Republika Newsroom
    Jumat, 23 Januari 2009 pukul 19:05:00
    Obama Berbicara Bahasa IndonesiaDAYLIFE.COM

    OBAMA: Bicara bahasa Indonesia

    WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada hari kedua setelah pelantikannya mengunjungi Departemen Luar Negeri AS untuk kunjungan pertamanya ke lembaga setingkat kabinet dan berbicara Bahasa Indonesia dengan seorang karyawan di departemen itu.Ketika berbicara dengan karyawan tersebut, Presiden Obama, yang disertai Wakil Presiden Joseph Biden dan Penasehat Keamanan Nasional Jenderal James L. Jones, menyampaikan keinginannya untuk mengunjungi para tetangga lamanya di Jakarta, demikian siaran pers Kedubes AS di Jakarta yang diterima ANTARA Jumat.

    Kunjungannya ke Deplu AS menekankan perhatian pemerintahannya pada diplomasi dan juga menandai hari pertama Hillary Clinton sebagai menteri luar negeri ke-67 di departemen itu.Dalam kunjungan itu, ia mengumumkan utusan khusus AS untuk Timur Tengah, Afghanistan dan Pakistan, dan memberikan pengarahan di depan para diplomat.

    Presiden Obama bersama Menlu Hilarry mengumumkan mantan Senator George Mitchell sebagai utusan khusus untuk proses perdamaian di Timur Tengah dan Duta besar Richard Holbrooke sebagai wakil khusus untuk Afghanistan dan Pakistan -- langkah yang menggarisbawahi komitmen pemerintahan baru untuk memperbarui kepemimpinan Amerika melalui penyegaran diplomasi.

    "Kita dihadapkan oleh tantangan global yang luar biasa, saling-terkait dan rumit," ujar Obama kepada para karyawan Deplu. "Kemajuan tidak akan datang cepat atau mudah, kita juga tak menjanjikan membenarkan setiap kesalahan di dunia. Tapi kita dapat menjanjikan akan menggunakan semua unsur kekuatan Amerika untuk melindungi rakyat kita dan memajukan kepentingan dan cita-cita kita, mulai dengan diplomasi Amerika yang berprinsip, fokus dan berkesinambungan."

    Setelah sambutan resminya, Presiden Obama bercengkrama dan berjabat tangan dengan para diplomat AS. Di tengah-tengah acara tersebut, Charles Silver, mantan Konselor untuk Urusan Publik Kedubes AS di Jakarta menyapanya dalam Bahasa Indonesia,"Selamat siang, Bapak."

    Tanpa sungkan Presiden Obama menyambutnya,"Terima kasih. Apa kabar?"
    "Baik-baik," jawab Silver dan kemudian memberitahu Presiden itu bahwa ia telah bertugas di Indonesia beberapa kali. Lalu Presiden Obama mengatakan jika ia mengunjungi Indonesia, ia ingin mengunjungi tetangga lamanya di bilangan Menteng, Jakarta Pusat. ant/kp

    , , ,

    Salah kostum, jalanan macet berat, masuk ke lingkungan baru, atau nggak tahu mau ngapain. Kalau kamu sempat mengalami kejadian-kejadian seperti ini, selamat ya... Ini artinya kamu memang pernah mati gaya.

    Buat kita, mati gaya mungkin punya sejuta arti. Misalnya, seperti yang dialami Sulaiman Surya pas melihat gelagat aneh teman akrabnya ketika berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan. Tiba-tiba saja, temannya membisikkan bahwa dia melihat kekasihnya sedang berjalan dengan pria lain. ''Pantes aja lu mati gaya,'' kata Sulaiman.

    Benar saja, setelah melihat kejadian itu, temannya langsung salah tingkah dan bingung mau ngapain. Terakhir, dia malah memilih menghindar biar tidak bertemu dengan kekasihnya itu.

    Selain linglung dan tidak tahu harus berbuat apa, kata cowok yang biasa dipanggil Leman ini, mati gaya juga bisa berarti 'saltum' alias salah kostum. ''Pernah waktu itu teman gue ke sekolah pakai baju bebas dan sandal jepit. Padahal, sekolah masih mengharuskan untuk pakai seragam, langsung aja dia mati gaya dan tidak boleh masuk sekolah,'' ujar siswa SMU 80 Jakarta itu. ''Tapi, dia malah senang karena nggak perlu datang ke sekolah.''

    Kalau Dwi Windyas Putri lain lagi. Dia bilang, mati gaya itu kalau ada orang yang ingin banget eksis di depan orang banyak, tapi pakaiannya nggak mendukung. ''Seperti waktu temen gue ngadain pesta yang dress code-nya modern, tapi ada yang datang pakai baju ala 80-an. Dia langsung kehabisan kata-kata,'' ujar Windy.
    Riani Surahman langsung menyahut waktu ditanya soal mati gaya. ''Yang cupu kayak orang desa gitulah.''

    Kalau dia langsung ngeh, ini juga gara-gara Riani punya pengalaman pribadi. Dulu, pas masih SMP, Riani mengaku sering merasa mati gaya. Gara-garanya, dia belum bisa padu padan busana, sehingga apa yang dia kenakan setiap hari menjadi monoton. ''Gaya gue itu-itu aja.''

    Bukan cuma soal gaya, Riani juga mengaku kalau suka sama lawan jenis juga bikin dia mati gaya. ''Waktu itu pernah ketemu cowok yang gue suka, tapi dia justru pasif dan biasa aja, gue malah jadi salah tingkah dan mati gaya.''

    Untuk Namiera Rizkiana, mahasiswi Sastra Prancis UGM, istilah mati gaya sudah lama banget dipakai. Kalau dia merasa bosan, suntuk, dan tidak tahu yang harus dikerjakan, itulah saatnya dia mulai mati gaya. ''Mau ngapa-ngapain malas, karena nggak ada teman.''

    Penyebabnya, kata cewek yang lebih akrab disapa Mira ini, bisa apa saja. Mulai dari pakaian sampai soal hubungan khusus dengan seseorang. Ujung-ujungnya bisa ditebak, dong. Yup, benar banget, jadi mati gaya...

    Seperti kenangan Mira untuk sang mantan. ''Pernah waktu itu sudah lama banget nggak ketemu sama mantan yang ada di Inggris, tapi pas ketemu dia jadi ganteng banget. Aku justru jadi nggak tahu mau ngapain. Akhirnya, pertemuan itu hanya jadi seperti kondangan aja, penuh basa-basi.''


    Sulaiman Surya
    Siswa Kelas II SMU 80, Jakarta

    Gue sih belum pernah mengalami mati gaya. Kata teman-teman, mereka bakal mati gaya kalau nggakgue. Katanya, mereka jadi garing.
    Kalau gue, biar nggak mati gaya, pandai melihat keadaan, mencari tahu dengan bertanya-tanya tentang sebuah acara yang akan dihadiri, dan pintar membawa diri. Sebenarnya, inti mengatasi mati gaya itu, jangan ambil pusing dengan sebuah keadaan. Enjoy aja.


    Dwi Windyas Putri
    Siswi kelas I SMU 80, Jakarta

    Biar nggak mati gaya, ikuti alur dari sebuah acara atau pertemuan. Berusaha membaur. Jangan lupa, tetap percaya diri.


    Riani Surahman
    Siswi Kelas II SMEA Santo Lukas, Jakarta

    Mati gaya sepertinya lebih sering dialami cowok deh. Soalnya, kadang cowok yang belum pernah dekat dengan cewek terus berusaha mau deketin, justru jadi janggal dan menurut gue jadi mati gaya.
    Supaya jangan mati gaya, kita harus punya modal pengetahuan yang luas. Tapi, yang penting, kalau kita banyak duit, kita bisa ngapain aja dan nggak mungkin mati gaya.


    Namiera Rizkiana
    Mahasiswi Sastra Prancis UGM

    Mati gaya? Pernah banget. Misalnya, saat presentasi tugas di depan kelas, beberapa kali aku merasa mati gaya. Sudah menjelaskan menggebu-gebu penuh semangat, tapi pas ditanya dosen malah nggaktulalit.
    Tapi, kalau seseorang pintar ngeles, sehingga bisa membalik keadaan yang tidak menguntungkan dan murah senyum, ini bisa menjadi obat untuk menghadapi situasi sulit seperti apa pun. Dan, tetap percaya diri, itu harus.


    Jurus Ampuh 'Gaya' Terus

    Kalau mau jujur, mati gaya itu bisa terjadi pas kita benar-benar mentok, nggak tahu mau bersikap, atau lagi malu berat. Sebenarnya, ada cara yang ampuh biar jangan pernah mati gaya. Atau, paling nggak dikurangi, deh. Ada jurusnya dan mudah saja kok.
    Mau tahu? Kasih dahh...

    * Padu padan
    Ini bisa dibilang jurus murah meriah biar tidak mati gaya untuk urusan baju. Dengan kiat padu padan, kamu bisa punya koleksi pakaian banyak dengan jumlah terbatas. Caranya, mulai mengoleksi busana berwarna klasik plus aksesori sewarna seperti hitam, putih, atau cokelat. Lengkapi dengan syal atau rompi senada juga bisa menambah banyak gaya.

    * Rajin baca
    Untuk apa? Biar wawasan kita luas, dong. Nah, kalau kita punya wawasan luas, pas ketemu orang baru atau tiba-tiba masuk ke suasana baru jadi nggak perlu salah tingkah atau nggak tahu mau ngomong apa. So, rajin-rajin baca buku, koran, atau majalah. Cari informasi lebih banyak lewat internet atau televisi juga nggak salah...

    * Lebih teliti
    Ini berlaku untuk urusan dress code kalau mau datang ke satu acara. Jangan sampai 'saltum'. Selain itu, bisa juga untuk urusan sekolah atau kuliah. Jangan sampai ada pelajaran atau mata kuliah yang mendadak ujian yang bisa bikin kamu bukan cuma mati gaya, tapi mati kutu.

    * Rileks aja...
    Terjebak macet? Tidak perlu linglung... Kalau memang jalanan macet berat, yah nikmati saja. Dengar lagu, ngobrol, atau ingat-ingat hafalan kemarin sepertinya lebih bermanfaat daripada ngamuk-ngamuk nggak keruan. c62
    ada bisa jawab, malah

    ,


    [ 07/01/2009 - 01:03 ] London - Infopalestina: “Kehendak Gerakan Hamas dan Perlawanan untuk membebaskan rakyat Palestina tidak akan hancur menghadapi kebiadaban Israel dan serangannya. Meskipun mereka memblokade kami di Gaza, yang menjadi penjara terbesar di dunia.” Demikian ditegaskan Kepala Biro Politik Hamas Khaled Misy’al kepada barat dalam wawancara dengan harian Inggris The Guardian, edisi Selasa (6/1).


    Dia juga menyatakan gerakannya siap untuk melakukan gencatan batu dengan Israel dengan persyaratan yang sama sebagaimana tuntutan sebelumnya. Namun setelah semua pasukan Israel mundur dari Jalur Gaza. Kepada seluruh dunia, khususnya kepada Barat, Misy’al menjelaskan penderitaan yang dialami rakyat Palestina. Dia menegaskan “Sudah lebih 18 bulan terjadi blockade dart, laut dan udara terhadap satu setengah juta Palestina di dalam penjara terbesar di dunia. Tak seorangpun boleh keluarkan, bahkan pasien sekalipun.” Setelah blockade ini, lanjutnya, “Terjadi serangan membabi-buta ke Gaza yang sudah menderita dari segala hal. Tanpa ampun, pesawat-pesawat tempur Israel membombardir segala sesuatu. Bangunan-bangunan pemerintah dihacurkan, masjid-masjid diluluh-lantakkan di atas para jama’ahnya, rumah sakit-rumah sakit dibombardir, sekolah-sekolah dan pasar-pasar diratakan di atas siswa dan orang-orang yang ada di dalamnya.”


    Dia mengatakan, “Selama sepuluh hari agresi, sudha lebih dari 540 orang gugur dan sekitar 3000 orang terluka, sepertiganya adalah kaum wanita dan anak-anak. Ditambah lagi keluarga-keluarga yang seluruh anggotanya dilumatkan saat mereka sedang tidur.” Gencatan Baru Misy’al menegaskan bahwa gerakan Hamas bukanlah pihak yang bertanggung jawab atas berakhirnya gencatan senjata, di mana Hamas selalu komitmen selama 6 bulan masa gencatan. Meskipun Israel melanggarnya dengan serangan dari waktu ke waktu dan tetap gigih melanjutkan blockade yang mencekik Jalur Gaza sejak sekitar satu tengah tahun.Misy’al menilai kebohongan klaim yang dilontarkan Israel bahwa roket-roket perlawanan yang ditembakkan ke pemukiman-pemukiman Israel adalah alasannya melancarkan agresi ke Gaza. “Tepi Barat sama sekali tidak menembakan satu roketpun selama gencatan. Meski demikian, Israel telah membunuh 50 orang hanya selama tahun 2008 kemarin. Belum lagi jumlah korban terluka yang terus bertambah. Israel juga memperluas koloni-koloni pemukiman Yahudi di Tepi Barat.” Dia mengatakan, “Israel menikmati selama gencatan senjata. Sementara rakyat kami sama sekali tidak menikmati apa-apa selama gencatan.” Dan setelah gencatan berakhir, lanjut Misy’al, gerakan Hamas menyatakan kesiapannya melanjutkan gencatan baru yang menyeluruh. Mencakup pembebasan blockade dan pembukaan pelintasan-pelintasan Jalur Gaza khususnya Rafah. Namun ajakan kami itu tidak mendapatkan jawaban kecuali telinga-telinga yang tuli.”


    Misy’al kembali menegaskan kesiapan gerakannya untuk melakukan gencata baru dengan syarat yang sama dengan sebelumnya. Bukan syarat-syarat yang didiktekan Israel. Dan ini tidak akan terjadi kecuali setelah semua pasukan Israel mundur dari Jalur Gaza.Syarat-syarat yang dituntut Hamas untuk melaksanakan gencatan baru adalan pembebasan ribuan tahanan Palestina dari penjara Zionis Israel, penghentian permusuhan Israel yang berkelanjutan ke Jalur Gaza, pembebasan blockade, pembukaan pelintasan-pelintasan khususnya gerbang Rafah tanpa control Israel secara langsung maupun tidak langsung.


    Misy’al mengatakan, “Sejatinya Israel menginginkan penghentian serangan dari satu pihak saja dan dia sendiri yang mengontrol rakyat Palestina. Sementara di sana tetap ada blockade, pelaparan, gempuran, pembunuhan, serangan dan perluasan pemukiman. Yang diinginkan Israel adalah agar korban menghentikan serangan.”


    Kepala mereka yang menyerukan agar perlawanan menghentikan aksi-aksinya, Misy’al mengatakan, “Ini adalah logika tolol dan pandir. Mereka membebaskan agresor dan penjajah Israel yang bersenjata modern dan sangat mematikan dari tanggung jawab, sementara mereka mengecam korban, orang-orang yang dipenjara, yang mengalami serangan dan dirampas tanahnya.” Misy’al mengaitkan antara awal tahun 2008 dan 2009. Bahwa di awal kedua tahun tersebut Israel melancarkan perang biadab terhadap orang-orang Palestina. Di tahun 2008, agresi Israel ke Jalur Gaza antara Januari dan Februari mengakibatkan lebih dari 140 warga Palestina di Jalur Gaza gugur. (seto) \


    Kami harap copy-paste dari laman ini dengan izin kami.

    [ 07/01/2009 - 01:03 ] London - Infopalestina: “Kehendak Gerakan Hamas dan Perlawanan untuk membebaskan rakyat Palestina tidak akan hancur menghadapi kebiadaban Israel dan serangannya. Meskipun mereka memblokade kami di Gaza, yang menjadi penjara terbesar di dunia.” Demikian ditegaskan Kepala Biro Politik Hamas Khaled Misy’al kepada barat dalam wawancara dengan harian Inggris The Guardian, edisi Selasa (6/1). Dia juga menyatakan gerakannya siap untuk melakukan gencatan batu dengan Israel dengan persyaratan yang sama sebagaimana tuntutan sebelumnya. Namun setelah semua pasukan Israel mundur dari Jalur Gaza. Kepada seluruh dunia, khususnya kepada Barat, Misy’al menjelaskan penderitaan yang dialami rakyat Palestina. Dia menegaskan “Sudah lebih 18 bulan terjadi blockade dart, laut dan udara terhadap satu setengah juta Palestina di dalam penjara terbesar di dunia. Tak seorangpun boleh keluarkan, bahkan pasien sekalipun.” Setelah blockade ini, lanjutnya, “Terjadi serangan membabi-buta ke Gaza yang sudah menderita dari segala hal. Tanpa ampun, pesawat-pesawat tempur Israel membombardir segala sesuatu. Bangunan-bangunan pemerintah dihacurkan, masjid-masjid diluluh-lantakkan di atas para jama’ahnya, rumah sakit-rumah sakit dibombardir, sekolah-sekolah dan pasar-pasar diratakan di atas siswa dan orang-orang yang ada di dalamnya.”Dia mengatakan, “Selama sepuluh hari agresi, sudha lebih dari 540 orang gugur dan sekitar 3000 orang terluka, sepertiganya adalah kaum wanita dan anak-anak. Ditambah lagi keluarga-keluarga yang seluruh anggotanya dilumatkan saat mereka sedang tidur.” Gencatan Baru Misy’al menegaskan bahwa gerakan Hamas bukanlah pihak yang bertanggung jawab atas berakhirnya gencatan senjata, di mana Hamas selalu komitmen selama 6 bulan masa gencatan. Meskipun Israel melanggarnya dengan serangan dari waktu ke waktu dan tetap gigih melanjutkan blockade yang mencekik Jalur Gaza sejak sekitar satu tengah tahun.Misy’al menilai kebohongan klaim yang dilontarkan Israel bahwa roket-roket perlawanan yang ditembakkan ke pemukiman-pemukiman Israel adalah alasannya melancarkan agresi ke Gaza. “Tepi Barat sama sekali tidak menembakan satu roketpun selama gencatan. Meski demikian, Israel telah membunuh 50 orang hanya selama tahun 2008 kemarin. Belum lagi jumlah korban terluka yang terus bertambah. Israel juga memperluas koloni-koloni pemukiman Yahudi di Tepi Barat.” Dia mengatakan, “Israel menikmati selama gencatan senjata. Sementara rakyat kami sama sekali tidak menikmati apa-apa selama gencatan.” Dan setelah gencatan berakhir, lanjut Misy’al, gerakan Hamas menyatakan kesiapannya melanjutkan gencatan baru yang menyeluruh. Mencakup pembebasan blockade dan pembukaan pelintasan-pelintasan Jalur Gaza khususnya Rafah. Namun ajakan kami itu tidak mendapatkan jawaban kecuali telinga-telinga yang tuli.” Misy’al kembali menegaskan kesiapan gerakannya untuk melakukan gencata baru dengan syarat yang sama dengan sebelumnya. Bukan syarat-syarat yang didiktekan Israel. Dan ini tidak akan terjadi kecuali setelah semua pasukan Israel mundur dari Jalur Gaza.Syarat-syarat yang dituntut Hamas untuk melaksanakan gencatan baru adalan pembebasan ribuan tahanan Palestina dari penjara Zionis Israel, penghentian permusuhan Israel yang berkelanjutan ke Jalur Gaza, pembebasan blockade, pembukaan pelintasan-pelintasan khususnya gerbang Rafah tanpa control Israel secara langsung maupun tidak langsung. Misy’al mengatakan, “Sejatinya Israel menginginkan penghentian serangan dari satu pihak saja dan dia sendiri yang mengontrol rakyat Palestina. Sementara di sana tetap ada blockade, pelaparan, gempuran, pembunuhan, serangan dan perluasan pemukiman. Yang diinginkan Israel adalah agar korban menghentikan serangan.” Kepala mereka yang menyerukan agar perlawanan menghentikan aksi-aksinya, Misy’al mengatakan, “Ini adalah logika tolol dan pandir. Mereka membebaskan agresor dan penjajah Israel yang bersenjata modern dan sangat mematikan dari tanggung jawab, sementara mereka mengecam korban, orang-orang yang dipenjara, yang mengalami serangan dan dirampas tanahnya.” Misy’al mengaitkan antara awal tahun 2008 dan 2009. Bahwa di awal kedua tahun tersebut Israel melancarkan perang biadab terhadap orang-orang Palestina. Di tahun 2008, agresi Israel ke Jalur Gaza antara Januari dan Februari mengakibatkan lebih dari 140 warga Palestina di Jalur Gaza gugur. (seto) Copy-paste merupakan tindakan yang tidak sah jika karya seseorang diklaim sebagai karya Anda.


    Ketua Biro Politik Hamas Khaleed Mishaal mengancam Israel akan bernasib kelam jika berani melakukan agresi darat ke Jalur Gaza. Seperti diketahui, sejak melakukan serangan udara brutal ke Jalur Gaza hari Sabtu pekan kemarin, Israel sudah menyiapkan pasukan daratnya di perbatasan dengan Gaza.

    "Jika kalian (Israel) melakukan tindakan bodoh dengan melakukan serangan darat, nasib kelam akan menanti kalian. Kalian akan segera mengalami kemurkaan Allah di Gaza," tukas Mishaal dalam rekaman pidatonya. Mishaal adalah salah seorang pimpinan Hamas yang sedangan dalam pengasingan di Damaskus, Suriah.

    Mishaal menegaskan, Hamas yakin akan memenangkan perang yang dikobarkan Israel karena Hamas sudah melakukan persiapan untuk menghadapi agresi Israel. "Posisi kami jelas. Kami tidak akan menyerah. Tekad kami takkan bisa dipatahkan. Tuntutan kami pun jelas, serangan harus dihentikan, blokade harus dicabut dan perbatasan-perbatasan harus dibuka," tandas Mishaal.

    Ia juga memperingatkan, jika Israel berani melakukan serangan darat, kemungkinan tentara Israel akan mengalami nasib sama dengan Gilad Shalit. Gilad Shalit adalah prajurit Israel yang pada tahun 2006 sampai sekarang menjadi tawanan pejuang Palestina. Shalit dikabarkan mengalami luka-luka akibat serangan udara Israel dan dalam perawatan pejuang Palestina.

    Khalid Mishaal mengingatkan tentara-tentara Zionis bahwa pemimpin-pemimpin Israel telah mengirim mereka ke pintu kematian. "Kami siap menghadapi kalian (Israel), perang ini ditujukan untuk kami dan kami yakin akan menang. Pejuang-pejuang kami akan menggempur kalian dari pintu ke pintu, dari rumah ke rumah dan dari jalan ke jalan," tegas Mishaal.

    Hamas terus menembakkan roket-roket mereka ke wilayah Israel untuk membalas serangan keji rezim Zionis itu. Hari ini, tujuh roket al-Qassam diluncurkan ke arah Negev Barat dan menghantam sebuah gedung di kota Ashkelon. Roket lainnya ditembakkan ke wilayah Eshkol. Tidak ada korban jiwa dalam serangan roket tersebut. Tapi roket yang menghantam pelabuhan terbesar kedua Israel melukai dua orang warga Israel. Sepanjang hari Sabtu ini, Hamas sedikitnya menembakkan 10 roket ke Israel.

    Pada kesempatan itu, Mishaal juga menyampaikan ungkapan terima kasih pada warga dunia yang telah menunjukkan simpati dan dukungannya pada masyarakat Gaza. Namun ia mengecam sejumlah pemimpin dunia termasuk presiden terpilih AS Barack Obama.

    "Mr Obama, Anda sudah memulai awal yang salah. Anda begitu cepat mengecam serangan di Mumbai, tapi membisu melihat pembantaian warga Gaza," kecam Mishaal.

    Keyakinan Mishaal bahwa Hamas akan menang jika Israel melakukan serangan darat ke Gaza, kemungkinan besar terbukti. Kita tentu masih ingat ketika Israel menyerang Libanon tahun 2006 lalu. Israel boleh diatas angin dengan serangan udaranya yang meluluhlantakan selatan Libanon. Tapi begitu melakukan serangan darat, tentara-tentara Zionis itu kocar kacir. (ln/alj/iol)

    Copy-paste merupakan hal yang sah jika disertai dengan nama narasumber atau link terkait.

    JAKARTA--Sebuah niat yang baik,ketika menjelang tahun baru hijiriah merefleksikan diri apa saja yang telah dilalui selama satu tahun ini. Seperti halnya seorang muslim yang lain, penulis Novel Habiburahman El Shirazy memaknai tahun hijriah dengan suatu perenungan sekaligus memotivasi diri lebih baik dari tahun sebelumnya."Ketika memasuki tahun baru hijriah saya selalu melihat pada dua hal yang berusaha ingat yakni mengevaluasi diri satu tahun dan berusaha merancang peta tahun baru yang semakin baik dan kedua mengingat perjalanan Rasul dan ajaran-ajarannya," ujarnya.Dia sendiri merasakan makna hijrah dengan berpindah dari kondisi buruk ke arah kondisi yang lebih baik. Kondisi baik menuju kondisi yang jauh lebih baik. Hal itu pernah dia rasakan bagaimana dia berhijrah ketika remaja yang nakal kemudian pindah ke Mesir tempat ia menemukan keindahan tentang Islam."Saya sudah menemukan keindahan tersebut dan sudah saya pegang sekuat mungkin, semoga Allah menurunkan yang lebih baik lagi," harapnya.Setiap melalui tahun baru hijriah, dia penuh harap agar tahun esok lebih berkah dari tahun sebelumnya. "Semoga prestasi yang dikaruniakan,selalu datang bersama Allah," ungkapnya. Dia juga berharap dengan hadirnya tahun depan bisa menghasilkan karya yang lebih baik.Mencermati kondisi bangsa berkaitan dengan tahun hijriah, dia menganjurkan agar seluruh warga negara untuk berhijrah bersama-sama karena kondisi bangsa ini menuntut hijrah bersama-sama. "Beberapa hal yang sudah tahu tidak baik sebaiknya ditinggalkan," katanya.Khusus anak muda, menurutnya,agar memanfaatkan momentum seperti tahun baru hijriah untuk tidak melakukan hura-hura melainkan melakukan introspeksi diri.cr2/kp






















































































































































































































































































































    KUPON NAMA Asal
    Sekolah
    1 Neng sarah
    2 Nazifah
    2 Emah DM
    3 Dina DM
    4 Liya DM
    5 Syifa
    6 Nurul DM
    7 Nur Beji
    8 Sulaeman
    10 Warti
    11 Mutoharo DM
    12 Titin GINTUNG
    13 Sriyuningsih
    14 Mumun AM
    15 Liya Pekayon
    16 Ulfa
    17 Masnah
    18 S. Munawaroh
    19 Een
    20 Sarni
    21 Homsah TK
    22 Meli Sepatan
    23 Enis
    24 Tati
    25 Hujaemah
    26 unknown
    27 Ijab DM
    28 Humaerah TK
    29 Enah
    30 Enah TK
    31 Sarti
    32 Ayuna TK MA
    33 Umi DM
    34 Heni TK
    35 Ica MA
    36 Titin Karang Serang
    37 Diah
    38 Ipah
    39 Nung
    40 Nurahman
    41 Iwang dea
    42 Syarif Buaranjati
    43 Lukmanul hakim MAN Mauk
    44 Iman
    45 Maman DM
    46 Taufiq MAN Mauk
    47 Didin MAN Mauk
    48 Awi
    49 Burhan
    50 Matin DM
    51 Bayi
    52 Kokon MAN Mauk
    53 Didi DM Buaranjati
    54 Atib
    55 Bakri MAN Mauk
    56 Nurta MAN Mauk
    57 Rosbandi MAN Mauk
    58 Ipah MAN Mauk
    59 Saifullah, S.Ag MAN Mauk
    60 Majid DM Buaranjati


Top