Kelas X

Kelas XI

TABZIR DAN MUBAZIR SAUDARA SYETAN

07 Nov 2016

Kelas XII

Prestasi Siswa

Long Live "Humanity Holic"!!!

Catatan Aktifisassalamu alaikum....Hai semua, pa kbr?Berhubung t...

  • 22 Aug 2010
  • 0

PERGAULAN REMAJA

Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu lainnya. Pergaulan juga bisa dilakukan oleh individu dengan kelompok. Sebagai makluk sosial, manusia pasti berinteraksi dengan manusia lain. Pergaulan berpengaruh besar dalam pembentukan kepribadian seorang. Dengan begitu, pergaulan akan mencerminkan kepribadiannya. Jika pergaulannya positif maka kepribadiannya pun positif. Sebaliknya jika pergaulannya adalah pergaulan yang negatif maka kepribadiannyapun juga negatif.

Remaja (adolensence) berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berpikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.

Pada masa ini terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.
Masa remaja merupakan masa yang sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan, karena bila manusia melewati masa remajanya dengan kegagalannya, dimungkinkan akan menemukan kegagalan dalam perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. Sebaliknya bila masa remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan berhasil guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan selanjutnya, dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam perjalanan hidupnya. 

Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam memasuki tahapan kehidupan selanjutnya. Pada masa ini (masa remaja), manusia banyak mengalami perubahan yang sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan fisik dan psikis (kejiwaan dan mental).
Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh, suka mencoba, rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sesuatu yang baru yang mungkin diketahui apakah itu baik atau tidak. Oleh sebab itu, ramaja harus berhati-hati dalam melakukan pergaulan. Jangan sampai terjebak pada pergaulan yang negatif.

Menerapkan Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja
Dalam pergaulan sehari-hari di tengah masyarakat, seorang remaja harus memiliki prinsip yang kuat di antaranya ;

1. Memiliki kemampuan controlling dan membawa diri di mana berada. Sesuai yang disabdakan Rasulullah Saw. dalam hadis yang artinya "Bertaqwalah dimanapun kamu berada."
2. Mencari kawan yang saleh dan dapat memotivasi untuk mengembangkan kemampuan diri.
3 Mengembangkan sikap konsisten, disiplin, bertanggung jawab terhadap semua tugas yang diemban sehingga dapat mempersiapkan masa depan yang gemilang.
4. Mengembangkan kemampuan diri untuk mencapai prestasi ataupun kematangan diri sehingga memiliki kemampuan dan modal yang cukup untuk menyongsong masa depan.
5. Tidak mudah larut dalam kesenangan dan pergaulan bebas, karena kebiasaan ini akan menguras segala kemampuan dan dapat menghancurkan masa depan.
6. Menutup aurat dan berbusana sepantasnya sesuai dengan norma-norma sosial, adat dan agama.

Contoh-contoh Pergaulan Remaja yang tidak sesuai dengan Akhlak Islam
Usia remaja adalah usia pencarian jati diri (identitas diri). Pada usia ini, remaja menghadapi dua hal penting, yakni dirinya sendiri dan dunia luar (external) seperti lingkungan.
Di antara dua hal tersebut, terkadang terjadi keserasian atau bahkan kontradiksi. Dalam menghadapi dua hal tersebut, remaja terkadang terjebak dalam kecemasan, ketidakpastian, dan kebingungan. Hal seperti inilah yang biasanya menyebabkan remaja jatuh kepada perilaku yang membahayakan dirinya atau orang lain. Oleh sebab itu, remaja harus mendapatkan bimbingan, contoh dan pendidikan yang baik sesuai dengan akhlak Islam.

Akhir-akhir ini sering terdengar di berbagai media massa tentang perilaku remaja yang menyimpang, yang tidak sesuai dengan akhlak Islam, seperti perkelahian massal antar remaja, perusakan bus kota, perampokan bus, penodongan, penyalahgunaan narkoba, obat terlarang, pemerkosaan, pembunuhan, pelacuran, perzinaan dan sebagainya.

Menghindari perbuatan-perbuatan menyimpang tersebut merupakan tugas remaja dan kita semua untuk mengarahkan, menasihati dan membimbing mereka ke perbuatan-perbuatan yang baik. Oleh sebab itu, setiap remaja harus mawas diri dengan cara mengindari perilaku-perilaku negatif seperti berikut:

1. Bermalas-malas dan suka menunda pekerjaan. 
2. Mementingkan bermain atau santai daripada belajar.
3. Suka keluyuran atau menghabiskan waktu tanpa agenda dan tujuan yang jelas.
4. Ragu-ragu atau bimbang dalam memutuskan sesuatu.
5. Sering mengecilkan kemampuan dan potensi diri sendiri.
6. Mudah larut dalam berbagai kesenangan tanpa perhitungan akibatnya.
7. Kecenderungan untuk mengabaikan segala kebiasaan yang baik.
8. Munculnya praktik hidup sehari-hari dengan gaya hidup penuh santai, dudukduduk di pinggir jalan, bermain dalam memakan waktu yang lama hingga melupakan tugas pokok sebagai anak dan pelajar, bersenda gurau berlebihan, menonton TV berlebihan, serta menonton hiburan yang bersifat hura-hura dan tidak mendidik.

Contoh Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja
Dalam bergaul, etika atau akhlakpun juga harus diperhatikan. Etika yang buruk dalam bergaul akan merusak pergaulan. Etika yang baik akan memperkuat dan membuat baik pergaulan tersebut. Berikut ini adalah contoh akhlak terpuji dalam:

1. Ta’aruf dan Tafahum
Ta'aruf adalah saling mengenal dan mengetahui. Seorang remaja harus mengetahui dan mengenal temannya. Mengetahui namanya, sifat-sifatnya, kebiasaan-kebiasaannya dan kondisi kehidupannya. Setelah mengetahui itu semua, seornag remaja pun harus saling memahami itu semua. Seperti contoh di bawah ini:

Ahmad sedang susah dalam menghadapi persoalan hidupnya. Ia kesulitan dengan biaya sekolahnya, orang tua Ahmad miskin, mau bekerja canggung karena tidak memiliki bekal ilmu yang memadai, tapi ia mempunyai teman yang kaya dan baik hati, Teman tersebut mengetahui kondisi Ahmad ia memberi kesempatan kepada Ahmad untuk bekerja di sore hari setelah pulang sekolah di perusahaan ayahnya.

Dengan demikian ia dapat membantu mengatasi persoalan hidup yang dihadapi Ahmad.

2. Contoh Ta’awun (saling tolong menolong dalam kebaikan ) dan Tasamuh (toleran)

Adapun contoh tolong-menolong dalam kebaikan adalah:

a. Meringankan beban hidup, menutupi aib, dan memberikan bantuan kepada seseorang. 
Seperti Hadis Nabi Muhammad Saw. berikut ini:
Artinya: Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia maka Allah akan melapangkannya dari kesusahan pada hari kiamat. Barangsiapa yang meringankan suatu penderitaan seseorang maka Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. Dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu memberi pertolongankepada seseorang selama orang tersebut suka menolong saudaranya (HR. Abu Daud)

b. Mengunjungi saudaranya pada saat dia sakit, seperti Hadis Nabi berikut ini :
Artinya: Hak muslim atas muslim lainnya ada lima macam, menjawab salam, mengunjungi orang yang sakit, mengiringi jenazah kekuburnya, memenuhi undangan dan mendoakan orang yang bersin (HR. Bukhari).

Adapun contoh Tasamuh dalam kehidupan sehari-hari adalah :
a. Tidak mengganggu ketenangan tetangga.
b. Tidak melarang tetangga yang ingin menanam pohon di batas kebunnya.

Hadis Nabi Muhammad Saw. yang berbunyi :
Artinya : 
Janganlah kamu melarang tetangga menanam tanaman di kebunnya (HR. Bukhari).

Menyukai sesuatu buat tetangganya sebagaimana ia menyukai buat dirinya sendiri.

Hadis Nabi Saw. yang berbunyi :
Artinya : 
Demi Zat yang aku berada dalam kekuasaan-Nya Tidaklah seorang beriman sehingga ia menyukai tetangganya sebagaimana ia menyukai dirinya sendiri. (HR Muslim).

3. Contoh jujur dan adil
a. Jika diminta untuk jadi saksi dalam suatu perkara kita harus mengatakan apa adanya/yang sebenarnya.
b. Tidak berlaku curang hanya karena didorong rasa benci dan tidak senang kepada orang tersebut.

4. Contoh amanah dan menempati janji.
Menempati janji berarti berbuat sesuatu sesuai dengan janji yang telah diucapkan, orang yang tidak menempati janji disebut ingkar janji. Oleh sebab itu jika berjanji dengan orang lain tentang sesuatu maka hendaklah ditepati, karena berjanji dengan orang lain pada hakikatnya adalah juga berjanji kepada Allah Swt. 

Dengan memahami ajaran Islam mengenai akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari yang meliputi pergaulan remaja, maka seharusnya kita memiliki sikap sebagai berikut :
1. Bisa Mempraktikkan sikap-sikap pergaulan remaja dalam kehidupan sehari-hari.
2. Membiasakan berperilaku baik dengan sesama teman, guru, dan orangtua.
3. Bisa menjadi teladan bagi orang lain dari segi sikap pergaulan remaja yang baik


Tidak ada komentar:

Write a Comment

Pendapat Kami

Profil

Artikel

Inspiratif

Agama

Mapel