Seorang muslim sejatinya harus selalu sadar dengan apa yang dilihatnya sehingga bisa teliti dalam menyampaikan segala macam berita. Dia mesti selalu melakukan check dan re-check dalam menceritakan riwayat dan menyampaikan kabar berita, jauh dari isu dan desas-desus yang beredar di kalangan manusia.

     

    Dia juga dituntut untuk selalu jujur dalam bertutur dan dalam menyampaikan segala hal kepada orang lain, sehingga tidak mengisi benak dan otak orang-orang dengan perkataan-perkataan bohong dan tidak konsisten. Allah swt berfirman: "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (QS. Al Israa: 36)

    Atau, jangan engkau ikuti hal-hal yang tidak sama sekali memiliki bukti-bukti konkret dan ilmiah.

     

    Allah juga berfirman: "Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (QS. Qaaf: 18)

     

    Al Qur'an telah menegaskan dengan keras tentang prinsip check dan re-check dalam menyampaikan berita, juga mengajarkan agar tidak segera mempercayai setiap isu yang diucapkan orang dan didengarnya. Allah swt berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (QS. Al Hujuraat: 6)

     

    Banyak hadits-hadits Nabi yang juga menyatakan makna yang sama. Di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah ra, bahwa Nabi saw bersabda: "Seseorang sudah cukup dikatakan bohong dengan hanya mengatakan langsung hal-hal yang didengarnya."

     

    Hadits ini seperti halnya ayat-ayat al Qur'an di atas menunjukkan dilarangnya menyampaikan secara langsung segala hal yang didengar seseorang, karena bisa saja dia mendengar hal yang benar atau bisa juga bohong. Jika dia melakukan hal tersebut maka sudah bisa dikategorikan berbohong, karena dia telah memberitakan sesuatu yang belum tentu terjadi.

     

    Hadits lain menegaskan makna yang sama. Muslim meriwayatkan dari Samarah bin Jundub ra, dia berkata: Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa meriwayatkan satu perkataan dari aku padahal itu bohong (bukan dari aku), maka dia termasuk orang-orang yang bohong."

    Dengan kata lain, meriwayatkan satu perkataan bohong bisa membuat sang perawi digolongkan sebagai pembohong. Ini bukti bahwa sifat bohong diberikan kepada siapa saja yang membuat kebohongan, juga kepada orang yang ikut menceritakan kebohongan itu lagi kepada manusia. Maka bagi seorang muslim seharusnya mengecek terlebih dahulu kebenaran sebuah berita sebelum menyampaikannya lagi kepada orang lain.

     

    Kebohongan bisa terjadi dengan berpura-pura akan sesuatu yang tidak pada hakikatnya. Karena hal itu merupakan kepalsuan dan kebohongan.

    Dalam hadits muttafaq alaih diriwayatkan dari Asma binti Abu Bakar ra, bahwa seorang perempuan berkata: "Wahai Rasulullah, aku memiliki madu[1], apakah berdosa jika aku berpura-pura puas dengan apa yang sebenarnya tidak diberikan suamiku? Lalu Nabi saw menjawab: 'Orang yang berpura-pura puas dengan apa yang tidak diberikan kepadanya seperti orang yang mengenakan pakaian kepalsuan'."

     

    Maksud dari kalimat 'Aku berpura-pura puas dengan apa yang sebenarnya tidak diberikan suamiku' di sini adalah, seseorang yang menganggap dirinya mendapat fadhilah (kemuliaan) padahal kemuliaan itu tidak ada padanya. Nabi saw sendiri menganggap berpura-pura dengan hal yang tidak sebenarnya sebagai kepalsuan dan kebohongan, dan mengumpamakannya dengan orang yang memakai pakaian kepalsuan. Inilah orang yang bersikap palsu terhadap manusia. Seperti halnya orang yang berpakaian dengan pakaian zuhud, alim dan berpura-pura kaya, supaya orang lain iri padanya, padahal dia tidak demikian adanya.

     

    Hadits tadi menyatakan bahwa kepura-puraan seseorang dengan hal yang tidak ada pada dirinya bisa membuat dia dicap sebagai pembohong. Fenomena seperti ini banyak terjadi di zaman kita sekarang ini, baik di kalangan laki-laki maupun perempuan. Kepura-puraan ini dilakukan untuk menampakkan kemuliaan dan kedudukannya sehingga orang itu dianggap berasal dari golongan lapisan atas. Padahal kondisinya bertentangan dengan kenyataan sebenarnya.

     

    Oleh karena itu Islam melalui hadits ini menyuruh supaya ada kesesuaian antara lahir dan batin, penampilan dengan kenyataan, supaya tidak ada penipuan dan kebohongan. Allah swt sendiri telah mengharamkan berbohong dalam kesaksian dan lain sebagainya.

     

    Allah swt berfirman: "Maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta." (QS. Al Hajj: 30). Atau perkataan bathil dan bohong.

    Dia juga berfirman: "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya." (QS. Al Israa: 36)

    Dan Allah juga berfirman: "Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (QS. Qaaf: 18).

    FirmanNya juga: "Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi." (QS. Al Fajr: 14) Atau Tuhanmu mengawasi semua pekerjaan manusia dan memberikan balasannya.

    Dalam menggambarkan salah seorang hambaNya, Allah swt berfirman: "Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya." (QS. Al Furqan: 72) Yaitu orang-orang yang tidak memberi kesaksian yang batil dan bohong.

     

    Kesaksian palsu seperti halnya sumpah perjury atau sumpah bohong yang dilakukan dengan disengaja merupakan salah satu dosa besar. Tidak dihalalkan bagi seorang muslim untuk memberikan kesaksian palsu atau bersumpah dengan sumpah perjury tadi walaupun dia benar atau ada maslahatnya, supaya hal itu tidak dijadikan sarana untuk suatu kejahatan dan kebatilan sehingga akan mendatangkan bahaya bagi orang lain.

     

    Dalam hadits muttafaq alaih yang diriwayatkan dari Abu Bakar ra, dia berkata: Rasulullah saw bersabda: "Maukah engkau aku beri tahu tentang dosa yang paling besar? Kami katakan: Ya, wahai Rasulullah! Kemudian beliau berkaa: Syirik kepada Allah dan melawan kedua orang tua. Tadinya beliau duduk bersandar kemudian duduk tegak[2]. Lalu melanjutkan lagi: Juga berkata bohong, dan memberi kesaksian palsu." Itulah yang beliau ulang-ulang, sampai kami berpikir kapan beliau berhenti.

     

    Atau bahwa ketiga perkara; syirik kepada Allah, melawan kedua orang tua, dan kesaksian palsu merupakan dosa besar yang paling besar, karena semuanya mengandung kerusakan dan bahaya parah di kalangan manusia, juga merupakan kejelekan dan aib berbahaya dalam masyarakat. (Taufik Munir)



    [1] Istri kedua suaminya.

    [2] Ini membuktikan pentingnya apa yang akan Rasulullah saw katakan.

    Kekuatan dan kelemahan, kesehatan dan sakit, masa muda dan tua dan sebagainya merupakan fenomena kehidupan manusia di alam semesta. Tidak ada satu kondisi yang berlangsung tetap tanpa kondisi lain. Ini merupakan hikmah ilahi yang sangat tinggi, sehingga segala sesuatu pasti ada lawannya. Dengan demikian manusia akan tetap terus berusaha menjaga keseimbangan dalam setiap kondisi dan situasi. Nikmat meniscayakan rasa syukur dan kelemahan menuntut adanya kesabaran. Manusia pun dituntut untuk menghargai kondisi semacam ini, sehingga orang kuat tidak menjadi sombong terhadap orang lemah. Orang sehat tidak boleh berbesar hati di hadapan orang sakit.

     

    Merasa rendah diri dalam setiap keadaan dianjurkan dan pelakunya akan mendapatkan pahala. Bahkan sifat ini sangat penting dan sesuai dengan kondisi orang yang tengah dilanda musibah semacam ini. Allah swt berfirman: "Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka." (QS. Al Kahfi: 28)

     

    Maksudnya didiklah jiwa agar tetap bersabar dalam bergaul dengan orang-orang lemah pada setiap waktu dan keadaan. Dengan begitu mereka telah meminta keridhaan Allah. Tidak diperbolehkan mengabaikan orang-orang lemah dengan mengalihkan pandangan kepada orang lain.

     

    Sunah Nabi juga telah memberi kabar gembira bagi orang-orang lemah, yaitu surga. Hadits juga mengabarkan bahwa orang-orang lemah lebih dekat kepada Allah dibanding manusia lain dan surga merupakan tempat tinggal bagi orang-orang lemah, sementara neraka merupakan tempat bagi orang-orang yang sombong dan keras kepala.

     

    Bukhari dan Muslim dalam Kitab "Shahihain" meriwayatkan dari Haritsah bin Wahab ra, bahwa dia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: "Maukah engkau aku beritahu siapa ahli surga? Yaitu orang-orang yang teramat lemah, jika dia bersumpah maka dia Allah akan mewujudkannya, dan maukan engkau aku beritahu siapa ahli neraka? Mereka adalah orang-orang yang keras dan sombong."

     

    Hadits ini menunjukkan larangan untuk berlaku kasar, sombong dan angkuh dan menganjurkan untuk bersikap rendah diri di mata orang-orang mukmin.

     

    Dalam hadits muttafaq alaih lain diriwayatkan dari Abu al Abbas Sahal bin Sa'ad as Sa'idi ra, dia berkata: "Ada seorang laki-laki yang melewati Rasulullah saw, lalu Beliau berkata kepada orang yang sedang duduk dekat beliau: 'Bagaimana menurut engkau tentang orang ini?' Lalu dia menjawab: 'Orang itu termasuk manusia paling mulia, demi Allah orang ini layak jika dia meminang maka hendaknya langsung dinikahkan, dan jika memberi syafa'aat maka akan diterima'. Rasul pun diam. Kemudian seorang laki-laki lain melewati beliau lagi, lalu beliaupun bertanya: 'Bagaimana orang ini menurutmu?' Dia pun menjawab: 'Wahai rasulullah, ini orang muslim yang fakir, dia layak jika meminang untuk tidak dinikahkan, dan jika memberi syafa'at maka tidak diterima syafaatnya, dan jika dia berkata maka tidak perlu didengar ucapannya. Kemudian Rasulullah saw berkata lagi: 'Justru orang ini lebih baik di muka bumi seperti halnya yang tadi."

     

    Ini adalah perbandingan yang jelas antara tradisi kaum Jahiliah dan orang-orang materialistis pada zaman kita dengan tradisi ahlul iman dan orang-orang yang selalu beramal untuk akhirat dan dunia sekedarnya. Dari perbandingan ini terlihat bahwa yang dipandang dari seseorang adalah kadar ketakwaan dia kepada Allah dan amal shalehnya, bukan keturunan atau kemuliaan dalam berbicara, atau dengan harta dan kekayaannya.

     

    Hadits ini juga mengandung perintah untuk tidak mengabaikan orang-orang fakir, karena banyak orang gembel kusut yang lebih baik ketimbang orang yang memiliki pangkat dan kekayaan. Ketinggian pangkat dan penguasaan materi di dunia tidak sama sekali berpengaruh dalam timbangan Islam.

     

    Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Rasulullah saw bersabda: "Banyak orang gembel kusut didorong mendekati pintu surga, jika bersumpah dengan nama Allah maka Allah akan mewujudkan sumpahnya."

    Atau jika dia bersumpah demi ingin mendapat kemuliaan Allah, maka Allah akan mewujudkan tujuannya, mengabulkan permintaannya dan memberi apa yang diinginkannya.

     

    Lain dengan keterangan tadi, Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda: "Akan datang seorang laki-laki yang besar lagi gemuk pada hari kiamat, di mata Allah dia tidak lebih berat dari  sayap nyamuk."

     

    Muslim juga meriwayatkan dari Abu Sa'id al Khudri ra, bahwa Nabi saw bersabda: "Surga dan neraka melakukan protes. Neraka berkata: kenapa aku menjadi tempat bagi orang-orang yang sombong lagi takabbur. Kemudian surga juga berkata: mengapa aku menjadi tempat orang-orang yang paling miskin dan paling lemah. Akhirnya Allah memutuskan antara keduanya. Surga adalah rahmatKu, dengan engkau Aku memberi rahmat kepada siapa saja, dan neraka adalah azabKu, dengan engkau Aku bisa mengazab siapa saja, dan keduanya tetap akan Aku isi."

     

    Allah akhirnya memberitahu apa yang dikehendakiNya dari surga dan neraka. Dan masing-masing dari surga dan neraka akan ada yang mengisinya.

     

    Dalam hadits lain muttafaq alaih yang menerangkan tentang golongan-golongan ahli surga dan ahli neraka, diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid ra, bahwa Nabi saw bersabda: "Aku berdiri di depan pintu surga, aku temukan kebanyakan yang memasukinya adalah orang-orang miskin, dan orang-orang kaya tidak diperkenankan memasukinya, sementara itu penduduk neraka telah diperintahkan untuk masuk neraka, dan aku pun berdiri di depan pintu neraka, aku temukan kebanyakan yang memasukinya adalah perempuan."

     

    Hadits ini mengandung kabar tentang hal-hal ghaib, yaitu tentang ahli surga dan ahli neraka. Penduduk surga adalah orang-orang miskin dan kaum papa sementara kebanyakan ahli neraka adalah perempuan yang bermaksiat kepada Allah, meninggalkan kewajiban, menolak kebaikan dan keindahan, terutama menolak untuk berbuat baik terhadap suami. Begitulah kondisinya perempuan-perempuan yang bermaksiat.

     

    Walau begitu, dalam diri perempuan tetap ada kadar kesucian yang tinggi sehingga mereka pun akan berlomba-lomba dengan kaum laki-laki dalam mendapatkan derajat surga yang paling tinggi, karena ukuran yang dianggap dalam mendapatkan surga adalah amal saleh. (Taufik Munir)

    , ,

    Catatan Aktifis

    assalamu alaikum....

    Hai semua, pa kbr?

    Berhubung tar lagi LPJ PMR priode 2009-2010 bakal habiz, w mw bkin sdkit catatan kecil neh:

    Dahulu kala... ada 6 orang iseng yang hobi curhzt 'n ngerumpi bertemu di sebuah kantin nan elok bikinan MAN MAuK. ke 7 org ini punya hobi sama 'n misi yang sama yaitu Pe-eM-eR!

    Orang-orang ini ni yah...

    1. Mulharnetty Anggraini...

    Leader dari grup ini berciri imut, jutek abiz... 'n rada narziz mengikrarkan sebuah nama buat komunitas kecil ini.nm'y "Humanity Holic". 'n jangan salah, selama menjabat jadi ketua PMR banyak prestasi yg udah di raih. co/: juara PP se jabodetabek, 'n baru2 ini dy berhasil menggaet gelar "Relawan Aktif" pada Jumbara Kab. Tangerang. Selang beberapa hari kemudian Juara 1 Llomba Menulis Catatan Harian yang diadakan oleh Perpus Kec.Mauk disabet jg. Doain aja dia menang di tingkat Kab"y...amin....

    2. Deccia citra

    Makhluk yg imut ini memilki sifat yg aneh dari semua penghuni humanity (heeh); narziz, cengeng, pelupa akut yg g bisa ditolerir ma yg lain (he...) penakut, plin-plan ne, memiliki obsesi jd jd tukang obat (hohohoh). Yah mudah2n ja tercapia ya allah amin....

    tpi meskipun begitu, dia cukup bisa diandalkan... :D

    Lw prestasi akademik g da yg bs di andalkan bgt c,,, selalu terhenti di tengah jalan....(hehehe)

    3. Milta Kemala

    Kecil, buntet tapi maniz ini paling jadi favorite para cowok. Gelar "bu Ketoz " thn ini dibabat habiz ma dia... :D

    Rada manja, anak rumahan bgt jd image dia hampir 1 periode. Tp walaupun begitu dy temen yg ckup bs di andalkan klo lg curhat,,, :)

    4. Aziza Melani

    cewek tinggi, jutek, n cuek ini tak bisa di duga depak terjang'y... dia berhasil menerobos kubu pertahanan pasko lagsung ke pusat pemerintahan'y...hohoohho

    g tanggung2 jabatan sebagai bu pasko menjadi gelar'y saat ini.... :D

    (piss) sifat lola, itu jd ciri khas'y....

    5. Umi Kulsum

    Bendahara PMR yg 1 ini dah ky tukang kredit, nagihin uang mulu... hohohoh

    pribadi yg kalem, lemah lembut, tapi keras kepala ini tetep bs diandalkan dlm sgla situasi dan kondisi... :D

    6. Husnul Kotimah

    Tukang catet-mencatet ini cocok bgt jd pengusaha muda, di kelas dia dah kyk tukang kredit menjajakan dagangan'y. Mulai dri pulza, kotak pensil, ampe tempe ia jajakan... yg kesemua'y DIKREDIT! adoh adoh geleng geleng sy... :D

    7. M. Fikri Rizkillah

    "akang fav" pd jumbara th ni berhasil jd predikat'y. Dy jd uztad krn hoby ceramah'y yg g bs di anggap remeh... berjiwa pemimpin, n rada sotoy jd penghias pribadi'y.....



    Tempat nongkrong fav:

    1. Tukang baso jati....

    2. Pioneer netcafe

    3. Kantin

    4. Musola

    5. Kampus 2

    6. Masjid pabuaran letik :D

    7. Sangrila

    8. Tukang kwetiau

    'n mc byk lg,,, (yang ini rahasia)./....

    dah ah segini aja, dah mw hbis wktu'y....

    :D

    nb: jika ada yg ingin comen, silahkan komen di catatan ini, tebuka bgi siapa ajj..

    ,

    Madrasah yang unggul dapat dipahami sebagai Madrasah yang memiliki input dan output pendidikan yang tinggi dengan daya dukung sarana dan prasarana yang lengkap serta tenaga kependidikan yang Profesional. Secara psikologis, usaha ini penting dilakukan agar asumsi tentang Madrasah sebagai “sekolah kelas 2” dapat segera hilang, serta minat masyarakat untuk memasuki dunia madrasah makin tinggi.

    Hadirnya madrasah yang unggul diharapkan dapat mengurangi imej madrasah sebagai sekolah yang dikelola asal jalan, output yang
    asal jadi, serta dibimbing dengan sejumlah guru yang asal ada.

    Madrasah yang unggul sedikitnya memiliki 6 syarat utama, yaitu :

    1. Ketersediaan tenaga kependidikan yang profesional. Sebagian tenaga kependidikan di Madrasah memiliki angka miss-match dan under qualified yang tinggi,
    2. Kelengkapan sarana dan prasarana. Sudah bukan hal yang aneh bila madrasah tidak memiliki fasilitas pembelajaran yang memadai.
    3. Madrasah yang unggul perlu ditangani dengan sistem menajemen profesional yang modern, transparan, dan demokratis
    4. Kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan dunia modern.
    5. Pengembangan jaringan madrasah, salah satu sebab mandulnya peran dan posisi madrasah adalah terbatasnya jaringan kerjasama
    6. Pemilihan program yang sesuai dengan daya dukung ketenagaan dan sarana prasarana yang tersedia.
    Bagi saya, sebagai siswa kami merasa bahwa MAN Mauk telah memenuhi syarat-syarat tersebut. Itu real, nyata, dan bisa disaksikan secara kasat mata. Sebagai manusia yang rasionalistik dan reasonalistik, banyak hal yang membuat saya harus berdecak kagum dengan madrasah ini. Bahkan, menurut laporan Data Litbang, MAN Mauk telah memperoleh beragam penghargaan baik secara akademik ataupun non-akademik. Dari sinilah, MAN Mauk sekali lagi telah membuktikan keunggulannya secara empirik.

    Inilah data-data prestasi yang saya maksud.

    I. Prestasi dalam bidang Akademik

    Tahun Pelajaran 1999/2000

    • Rata – Rata NEM Terbaik ke-10 Program IPA untuk Madrasah Aliyah se Propinsi Jawa Barat dan Banten

    Tahun pelajaran 2000/2001

    1. Rata – Rata NEM Terbaik ke-8 program IPA untuk Madrasah Aliyah se-Propinsi Jawa Barat dan Banten
    2. NEM tertinggi Madrasah Aliyah program IPA tingkat Jawa Barat dan Banten (47.89)·
    3. Peringkat ke-16 Siswa kelas III “ Lomba IPTEK Tertulis 2001” antar SLTA/MA/SMK se- Indonesia.

    Tahun pelajaran 2001/2002

    1. Rata – Rata NEM IPA naik sebesar 3.79 poin dan Rata-rata NEM IPS naik sekitar 2.84 dari Tahun Pelajaran 2000/2001 (Propinsi Banten tidak merengking)
    2. Lulusan diterima di Universitas Indonesia jurusan Fisika
    3. Peringkat ke-33 Siswa kelas III “ Lomba IPTEK Tertulis 2002” antar SLTA/MA/SMK se- Indonesia.

    Tahun pelajaran 2002/2003

    1. Juara II Lomba Cerdas Cermat Matematika Se- Kabupaten Tangerang yang diselenggarakan oleh IAIN Jakarta
    2. Rata – Rata NEM Terbaik program IPA untuk Madrasah Aliyah se-Propinsi Banten

    Tahun pelajaran 2003/2004

    1. Juara III Olimpiade IPS antar SMU/MA Negeri se-Kabupaten Tangerang, yang diselenggarakan oleh Diknas Pendidikan Kab. Tangerang
    2. Juara III Lomba Cerdas Cermat Matematika antar MA Se- Kabupaten Tangerang yang diselenggarakan oleh IAIN Jakarta

    Tahun pelajaran 2004/2005

    • Juara III Lomba Cerdas Cermat Matematika antar MA Se- Kabupaten Tangerang yang diselenggarakan oleh IAIN Jakarta

    Tahun pelajaran 2005/2006

    1. Juara III Lomba Cerdas Cermat Matematika antar MA Se- Kabupaten Tangerang yang diselenggarakan oleh IAIN Jakarta
    2. Peringkat 16 Olimpiade Matematika antar SLTA se-Propinsi Banten yang diselenggarakan oleh UNTIRTA (Jumlah peserta 82).

    Tahun pelajaran 2006/2007

    1. Juara II Olimpiade Matematika antar Madrasah Aliyah se propinsi Banten yang diselenggarakan oleh Kanwil Depag Prop. Banten
    2. Juara II Olimpiade Kimia antar Madrasah Aliyah se propinsi Banten yang diselenggarakan oleh Kanwil Depag Prop. Banten
    3. Juara II Olimpiade Bahasa Arab antar Madrasah Aliyah se propinsi Banten yang diselenggarakan oleh Kanwil Depag Prop. Banten
    4. Juara III Olimpiade Biologi antar Madrasah Aliyah se propinsi Banten yang diselenggarakan oleh Kanwil Depag Prop. Banten
    5. Juara I Lomba Cerdas Cermat Matematika antar MA Se- Kabupaten Tangerang yang diselenggarakan oleh UIN Jakarta

    Tahun pelajaran 2007/2008


    1. Juara II Olimpiade Biologi antar Madrasah Aliyah se propinsi Banten yang diselenggarakan oleh Kanwil Depag Prop. Banten
    2. Juara III Olimpiade Matematika antar Madrasah Aliyah se propinsi Banten yang diselenggarakan oleh Kanwil Depag Prop. Banten
    3. Juara III Olimpiade Bahasa Inggris antar Madrasah Aliyah se propinsi Banten yang diselenggarakan oleh Kanwil Depag Prop. Banten
    4. Semi final Lomba Cerdas Cermat Matematika antar SLTA se propinsi Banten yang diselenggarakan oleh Untirta Banten
    5. Juara I Lomba Cerdas Cermat Matematika antar MA Se- Kabupaten Tangerang yang diselenggarakan oleh UIN Jakarta

    II Prestasi dalam Bidang Non Akademik

    Tahun 1996

    1. Juara 2 gerak jalan putra tk.SMU/umum HUT RI ke-51 tk. Perwakilan sukadiri-tangerang 1996
    2. Juara 1 cerdas cermat tingkat SMU HUT RI ke 51 tk. Perwakilan kec.sukadiri Kab.DT II tangerang 1996
    3. Juara 2 gerak jalan putri tingkat SMU/UMUM HUT RI ke-51 tahun 1996 tingkat perwakilan kec.sukadiri Kab.DT II Tangerang

    Tahun 1997

    1. Juara 2 Bola Volly Putra MA Kabupaten tangerang dalam rangka HAB Depag ke-52 tahun 1997
    2. Juara 1 lari 4500 M putri Kab. Tangerang dalam rangka HAB Depag ke-52 tahun 1997
    3. Juara 2 cerdas cermat MA dalam rangka HAB Depag ke-52 Kab. Tangerang (1997)
    4. Juara 1 catur putra MA dalam rangka HAB Depag ke-52 Kab.Tangerang (1997)
    5. Juara 2 gerak jalan putra MA dalam rangka HAB Depag ke-52 Kab.Tangerang (1997)
    6. Juara 1 kaligrafi MA dalam rangka HAB Depag Ke-52 Kab.Tangerang (1997)
    7. Juara 3 Gerak jalan putri dalam rangka HAB Depag Ke-52 Kab.Tangerang (1997)
    8. Juara 2 Karya tulis bahasa Indonesia MA dalam rangka HAB Depag ke-52 Kab.Tangerang (1997)
    9. Juara 3 lari 4500 M putra MA dalam rangka HAB Depag ke-52 Kab. Tangerang (1997)
    10. Sangga prestasi cukup putri SMU/MA hiking reli lepas pantai IV kwaran mauk (28 Desember 1997)
    11. Juara 2 bola volley putra MA dalam rangka HAB Depag ke 52 Kab.Tangerang (1997)
    12. Juara 1 gerak jalan putra dalam rangka HAB Depag Kab.Tangerang (1997)
    13. Juara 2 Baca puisi putri dalam rangka HaB Depag Kab.Tangerang (1997)

    14. Juara 1 Gerak jalan putri tingkat MA HAB Depag ke-52 Kab.Tangerang (1997).


    Tahun 1998

    1. Juara 1 gerak jalan tk.SLTA/umum putri HUT RI ke 53 (1998)
    2. Juara 2 gerak jalan tingkat SLTA /umum putra HUT RI ke-53 kemantren sukadiri 1998
    3. Juara 1 kaligrafi putri perkemahan SIR XI Kwarcab Kab. Tangerang 1998/1419 H
    4. Juara 3 gerak jalan tk. SLTA/Umum putra HUT RI ke-53 kemantren sukadiri 1998
    5. Juara 3 lomba menulis naskah pidato putrid perkemahan SIR XI kwarcab-Tangerang 1998/1419 H

    Tahun 2000

    1. Juara 3 MSQ, MTQ/MSQ tk.SLTA se-Kab.Tangerang (27-28 Maret 2000)
    2. Juara II dalam Lomba Musabaqoh sahril Quran Pesanrama se- Kabupaten Tangerang (2000)
    3. Juara harapan 3 putri hiking rambah desa 2 pramuka penegak dan pandega kwarcab Kab. Tangerang di Tigaraksa (12 Maret 2000)

    Tahun 2001

    1. Juara 1 hiking jelajah desa HJD kwartir ranting gerakan pramuka kec.sukadiri 2001
    2. Juara 1 putri HJD kwartir ranting gerakan pramuka kec.sukadiri 2001
    3. Juara`umum HJD kwartir ranting gerakan pramuka kec.Sukadiri tahun 2001 (Piala Bergilir Camat)
    4. Juara 2 lomba gerak jalan putri tingkat SLTA/Umum HUT RI ke-58 Kec.Sukadiri (2001)

    Tahun 2002

    1. Lomba Musabaqah Syahril Qur’an Pesantren Ramadhan kwarcab Kabupaten Tangerang
    2. Juara III MSQ dalam lomba MTQ/MSQ SMUN, SMKN & MA se-Kab.Tangerang (2002)
    3. Rangking Ke-7 dalam seleksi siswa teladan se-Kab. Tangerang (2002)
    4. Juara 1 catur beregu putra se KKM MAN Mauk 2002/2003
    5. Kaligrafi putri Porseni se-KKM MAN Mauk 2002/2003
    6. Juara 2 Syahril Qu’ran Porseni se-KKM MAN Mauk th.2002/2003
    7. Juara MTQ putra porseni se-KKM MAN Mauk th.2002/2003
    8. Juara 1 gerak jalan putri tingkat SLTA HUT RI ke-52 Kec.Sukadiri 2002
    9. Juara III MTQ Putri Porseni Se-KKM MAN Mauk 2002/2003
    10. juara 3 catur beregu putra Porseni se-KKM MAN Mauk (2002)
    11. Juara 3 tenis meja putra porseni se-KKM MAN Mauk (2002)
    12. Penghargaan tim Qosidah dalam rangka khaul tuan Syeh Abdul Kodir Zaelani Mesjid Agung Nurul Yakin pintu 1000 th 2002/1423 H

    Tahun 2003

    1. Juara 1 MTQ putra MTQ/MSQ II tingkat SLTA se-Kab.Tangerang di SMUN 1 Curug (26-29 maret 2003)
    2. Juara 2 rambah Cisadane II Ambalan Satya Wirarastra/I SMUN 4 Kota Tangerang (2003)
    3. Juara 3 Lomba Spanduk tahun 2003 Ambalan Satya Wirarastra/I SMUN 4 Kota Tangerang (2003)
    4. Juara 3 lomba puisi Islam gema pesat wilayah III & IV Kwartir Cab. Gerakan Pramuka Rajeg (3-4 Nov 2003)
    5. Juara 1 tingkat putra Rambah Cirarab ke-1 Kwaran Sukadiri (14 Agustus 2003)
    6. Juara 1 tingkat putri Rambah Cirarab ke-1 kwaran Sukadiri (14 Agustus 2003)

    Tahun 2004

    1. Juara 1 MTQ putra MTQ/MSQ ke-3 tingkat SLTA Negeri/Swasta se-Kab.Tangerang tanggal 15-17 Maret 2004 di sponsori oleh LPK Perintis
    2. Harapan I dalam lomba majalah dinding se-Kab.Tangerang (2004)
    3. Juara 1 T/Pi Perkwarri Kec. Sukadiri (8-10 Oktober 2004)
    4. Juara 2 T/Pa Perkwarri Kec. Sukadiri (8-10 Oktober 2004)

    Tahun 2005

    1. Juara 3 lomba puisi tk. MA putri porseni kanwil depag Banten (2005)
    2. Juara 2 lomba Qosidah tk.MA putri porseni kanwil depag banten (2005)
    3. Juara 2 lomba Nasyid tingkat MA putra porseni kanwil depag Banten (2005)
    4. Juara 2 pertandingan Futsal tk. MA putra porseni kanwil depag Banten (2005)
    5. Juara 2 pertandingan LKBB tk MA putra porseni kanwil depag Banten (2005)
    6. Juara 3 pertandingan SKJ tk. MA putrid porseni kanwil depag Banten (2005)
    7. Juara 3 lomba tumpeng dalam rangka HAB Depag Kab.Tangerang ke-59 (3 Januari 2005)
    8. Juara 3 lomba cipta dan baca puisi tingkat SMU Kab. Tangerang “Paket Pijar Tangerang” Neo Entrostop. (2005)
    9. Harapan 1 lomba cipta dan puisi Tingkat SMU Kab. Tangerang ‘Paket Pijar Tangerang” Neo Entrostop (2005)
    10. Harapan 1 lomba pidato tingkat SMU Kab.Tangerang “Paket Pijar Tangerang” Neo Entrostop (2005)
    11. Juara 3 lomba kebersihan sekolah “Paket Pijar Tangerang” Neo Entrostop se – Kab. Tangerang (2005)
    12. Juara Umum Porseni Tingkat MA se-Kab.Tangerang Tahun 2005 (Piala bergilir kepala kandepag Kab.Tangerang)
    13. Juara Pertama Futsal Porseni Madrasah Aliyah se-Kab. Tangerang (2005)
    14. Juara Pertama Qosidah Putri Porseni Madrasah Aliyah se-Kab. Tangerang (2005)
    15. Juara Pertama Puisi putri Porseni Madrasah Aliyah se-Kab. Tangerang (2005)
    16. Juara 3 Bidang olahraga persamu putri kwartir ranting Mauk 11-13 Maret (2005)
    17. Juara 2 Bidang seni putri persamu (2005)
    18. Juara 1 Bidang kepramukaan putra persamu kwartir ranting Mauk 11-13 Maret (2005)
    19. juara 1 Bidang kata putra persamu (2005)
    20. Juara 2 Bidang olah raga putri persamu (2005)
    21. Juara 1 festival Qosidah tk.Umum se-Kecamatan mauk dan Sukadiri (2005)
    22. Juara 1 SMA/MA Persamu putra Kwartir ranting Mauk 2005
    23. Juara 1 Bola Volly putra HUT PGRI ke-60 cab.Sukadiri 2005


    Tahun 2006

    1. Juara 1 Putri tingkat penegak perkwari kecamatan Sukadiri tahun 2006
    2. Juara 2 Putra tingkat penegak perkwari kecamatan Sukadiri tahun 2006
    3. Juara Umum Asah Terampil Pramuka tingkat penegak perkwari kecamatan Sukadiri tahun 2006
    4. Juara Favorit Festifal Dangdut se Tangerang Raya
    5. Finalis Festival Band se Tangerang Raya
    6. Juara I Pertolongan Pertama tingkat WIRA PMI Cabang Tangerang tahun 2006
    7. Juara II Pembinaan Ekstrakulikuler Bidang PMR tingkat SMA/MA tahun 2006
    8. Juara III Pertolongan Pertama PMI Kota Tangerang EKSIS 7 – DWI Lomba PMR tingkat WIRA SMAN 7 Kota Tangerang tahun 2006

    Tahun 2007

    1. Juara I Lomba SKJ 2004 tingkat SMA/SMK/MA BAPOPSI Kec. Sukadiri tahun 2007
    2. Juara III Lomba SKJ 2004 tingkat SMA/SMK/MA Hari Pendidikan Nasional BAPOPSI Kab. Tangerang tahun 2007


    Tahun 2008

    1. Juara I Putra Volly Ball tingkat SMA Kecamatan Sukadiri tahun 2008
    2. Juara I Putra Gerak Jalan tingkat SMA Kecamatan Sukadiri tahun 2008
    3. Juara I Lomba Tata Cara Upacara Bendera tingkat SMA Kec. Sukadiri tahun 2008
    4. Juara Umum PORCAB II kota Tangerang Cabang Taekwondo tahun 2008
    5. Juara Umum II USAKTI CUP Invintasi Kejuaran Taekuwondo antar SMA SE JABOTABEK tahun 2008
    6. Juara III Putra Lomba Gerak Jalan tingkat SMA putra tahun 2008
    7. Juara III Gerak Jalan Santai tingkat SMA/SMK/MA putri tahun 2008
    8. Juara Harapan I Lomba Tata Cara Upacara Bendera tingkat SMA/SMK/MA wilayah II Kecamatan Pakuhaji,Sukadiri, Kosambi, Teluknaga, Sepatan, Sepatan Timur tahun 2008.
    Dan sederet prestasi lain yang belum diupdate sepanjang tahun 2009 hingga 2010. Saya punya tiga keyakinan: ainul yaqin yang kami lihat secara empirik, ilmul yaqin dari pengetahuan yang saya gali, serta haqqul yaqin yang diperoleh dari kebenaran itu sendiri. Bahwa, saya memang harus masuk MAN!


    “Nuun.
    Demi Pena dan apa yang mereka tuliskan.”

    (QS. Al-Qalam: 1-2).



    Kalau Anda suka menulis, bekerja sebagai penulis atau memang aktifitas Anda menulis. Atau barangkali Anda punya hobi menulis. Anda boleh bangga dengan pena Anda. Apa pasal? Sebab pada Lailatul Qadar, di bulan Ramadhan itu, wahyu pertama diturunkan. Malaikat Jibril membawa pesan ilahi secara lengkap menjadi satu surah secara utuh. Dalam surah itu disebutkan kata qalam atau pena.


    “Bacalah, dan Tuhanmu yang Maha Mulia yang mengajari dengan qalam, Yang Mengajari manusia apa yang tidak ia ketahui.”


    Ayat ini seakan menarik perhatian umat Islam saat itu. Bagaimana tidak, istilah "pena" belum dikenal di dunia Arab pada saat itu. Buta hurup merajalela sedemikian parah, dan sulit diberantas. Sementara kejahiliyahan menjadi-jadi. Yang berinteraksi dengan pena di awal kedatangan Islam bisa dihitung dengan jari satu tangan. Anehnya, tiba-tiba saja al-Quran turun dan menyebutkan kata pena tanpa tedeng aling-aling.


    Sekarang kita tahu sebabnya mengapa wahyu pertama yang diturunkan itu mengajak umat manusia untuk membaca, dengan pena sebagai perantara pertama untuk menghasilkan karya tulis. Karena ternyata pena adalah sarana pendidikan dan intelektualitas yang paling umum digunakan di manapun berada. Pena juga mampu menyihir, mendakwah, juga mempengaruhi opini publik. Fakta tersebut belum pernah terungkap selain pada era kemajuan di segala bidang seperti sekarang ini.


    Zaman baheula, who knows? Allah mengetahui hakekat pena yang sebenarnya. Allah menyinggung kata pena di permulaan detik-detik risalah untuk Nabi Terakhir dan di awal kewahyuannya, sedangkan nabi Muhammad SAW bukanlah seorang penulis yang mencatat huruf-huruf, kata dan kalimat dengan pena. Ini menegaskan sekali lagi bahwa al-Quran turun dari langit bukanlah buatan manusia seperti klaim musuh-musuhnya.



    Pena: Nama Surah Al-Quran


    Kalau sering membaca al-Quran, pada juz ke 29 Anda akan segera menemukan nama surah AL-QALAM (Sang Pena). Dalam surah ini Allah swt bersumpah atas nama pena:

    “Nuun. Demi Pena dan apa yang mereka tuliskan.”


    Kata ahli tafsir, surah ini termasuk surah kedua dari segi urutan turunnya walau dalam mushaf al-Quran yang ada pada kita tercatat dalam urutan ke 68. Kalau memang Anda si empunya pena, sekali lagi, bolehlah Anda berbangga. Tapi syaratnya sang pena harus mencerminkan representasi ‘gaul’ Anda dengan sang Khalik, karena Ia yang melindungi si empunya pena dari terpeleset lidah (eh.. terpeleset pena), melampaui batas hingga going to far, menimbulkan excess, tendensius atau mungkin prasangka buruk kepada orang lain. Sebab sejak awal pena identik dengan Sang Pencipta langit dan bumi. Di wahyu pertama itu Allah swt berfirman:


    “Bacalah, dan Tuhanmu yang Maha Mulia yang mengajari dengan qalam, Yang Mengajari manusia apa yang tidak ia ketahui.”

    Kalau sang penulis tidak punya “kontak” dengan Allah, maka semua karya-karyanya tanpa makna. Kalaupun sukses, maka kesuksesannya semata-mata di dunia belaka, sementara di alam baka sana buah pena akan mengering, bahkan menjelma menjadi makhluk yang menjadi saksi terhadap “apa yang mereka tuliskan”. Dalam hal ini, sangat malang nasib mereka. Ya pena-nya, ya tuannya. (Taufik Munir)

    Pada suatu ketika Nabi SAW bersabda, "wahai kaum wanita, perbanyaklah sedekah, karena aku lihat golongan kalian yang paling banyak menghuni neraka." Lantas seorang diantara mereka bertanya, "wahai baginda yang mulia, mengapa kami yang paling banyak menghuni neraka?". Nabi menjawab, "kalian banyak mengutuk dan mengabaikan suami. Aku tidak melihat orang-orang yang kurang akal dan agamanya yang paling banyak selain dari golongan kalian". Wanita lainnya bertanya, "wahai Rasul, apa yang engkau maksud dengan kurang akal dan agama?". Nabi menjawab, "bukankah kesaksian wanita sama dengan setengah kesaksian pria, dan bukankah banyak wanita yang berdiam diri, berhari-hari tidak shalat?". (HR. Bukhari-Muslim).

    'Kurang akal' dalam Hadis di atas bukan berarti bodoh, kurang cerdas atau penistaan terhadap kemampuan wanita dalam berfikir dan mengurusi masalah. Secara historis al-Quran menyebutkan bahwa Bilqis mampu menandingi daya pikir seluruh kaumnya, yang mengindikasikan bahwa intelektualitas ratu dari negeri Saba itu tidak tertandingi. Al-Quran juga menceritakan wanita-wanita mulia yang berlimpah kebaikan, pandai bersabar, dan mereka yang penuh pengorbanan.

    Maryam, Asiyah, dan ratu Bilqis tadi hanyalah beberapa contoh. Wanita yang dicatat al-Quran sama banyaknya dengan jumlah pria. Namun Allah SWT telah menciptakan tabiat wanita berbeda dengan tabiat pria. Diantara satu 'tabiat' wanita adalah banyak lupa sehingga ia perlu orang lain yang mengingatkannya. Tak heran jika al-Quran menyebutkan kesaksian dua wanita sebanding dengan satu pria, alasannya "supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya" (QS. Al-Baqarah [2]: 282).

    Sedangkan pengertian 'kurang agama' adalah 'dispensasi'. Dikala tengah menstruasi, wanita tak mungkin melaksanakan shalat dan puasa. Allahlah yang menciptakan perubahan biologis wanita seperti itu, karenanya Allah memberikan dispensasi sekaligus kompensasi yang jarang diperoleh kaum Adam. Sejarah banyak mencatat prestasi ibadah wanita-wanita salehah yang tidak tertandingi kaum pria.

    Wanita, seperti halnya pria, mempunyai dualisme kecenderungan pada kebaikan atau keburukan, taat atau maksiat, memimpin kebaikan atau mungkin gembong kejahatan. Wanita yang menjadi imam kebajikan mampu mengimami umat dalam berjuang dan berkorban. Wanita yang menjadi "imam" kejahatan akan mengomandoi umat kepada dekadensi. Karena itu Rasulullah SAW bersabda: "sesungguhnya kebaikan wanita beriman sama seperti amal perbuatan 70 para shiddiqin, dan sesungguhnya wanita penjahat lebih dahsyat daripada perlakuan 1000 orang penjahat". (HR Abu Na'im).

    Umat Islam paling pandai mengalahkan nafsu, mampu membentengi diri dari kemauan syaitan, bisa melawan keinginan busuk, bahkan tidak kemaruk terhadap perhiasan dunia. Ironisnya tidak sedikit yang ternyata malah jatuh tersungkur di hadapan wanita. Karena itu Yahudi punya trik-trik sendiri jika berperang menghadapi kaum Muslimin. Jika gagal unjuk kekuatan di hadapan barisan militer umat Islam, mereka akan suguhi wanita-wanita cantik. Karena itu, penggunaan unsur wanita di layanan publik dan sejumlah iklan yang mampu merangsang animo dan memancing fitnah merupakan sunnah qadimah (gaya baheula) Yahudi. Kendatipun waktu dan tempat berganti, sunnah kaum kafir tidak akan pernah berubah. Yang menjadi pertanyaan: siapa sebenarnya yang kurang akal?

    Keterangan gambar: Anousheh Ansari, Astronot Muslimah berkebangsaan Iran

    Cerpen Taufiq Munir

    Zahra nampak tergesa-gesa membawa sebuah kardus yang terbungkus kantong plastik hitam. Setelah sampai di rumahnya, didapatkannya Zaki, ustadz muda yang tak lain adalah suaminya, tengah khusyu dalam dzikirnya, dengan kedua kruk penyangga tubuh yang senantiasa berada di sampingnya.

    “Assalamu’alaikum, Bang. Lihat, Zahra bawa apa?!!” tanya Zahra seraya mengulurkan benda tersebut.

    Suara lembut istrinya dengan nafas yang masih tersengal-sengal membuatnya sedikit terkejut, sejenak ia memandang istrinya dengan penuh tanda tanya. Sementara Zahra hanya tersenyum kecil menanggapi riak muka suaminya yang kebingungan.

    “Apa ini dik?” tanya suaminya.

    “Buat Abang. Buka dong. Masak bengong”. Segera ia membuka bungkusan itu, dengan penuh rasa ingin tahu. “sepasang sendal kulit baru”. Ia ertegun sejenak. “Zahra lihat sandal abang sudah buruk sekali. Nah makanya Zahra belikan yang baru, biar nanti kalau shalat idul fitri abang pakai.. Coba dicocoki dulu, pas nggak?” kata istrinya dengan mata berbinar .Zahra menghampiri dan dengan sabar membantunya berdiri. Senyumannya tetap tersungging di bibir merahnya, yang tidak pernah tersentuh lipstik.

    “Ah, Zahra istriku” gumamnya, “aku tahu kau lelah, tapi itu ak pernah kau tampakkan, bagaimana tidak, menjadi istriku kau melakukan pekerjaan double karena aku tidak dapat berbuat banyak di atas topangan kruk penyangga tubuh ini”. Ustadz muda itu merasa tercekat hatinya, masih sempat menyisihkan uang untuk membelikan sesuatu yang memang tengah ia butuhkan. Sendalnya memang sudah masanya untuk diganti. Bahkan sendal itu juga sudah dua kali disol, tapi keinginan untuk mengganti dengan yang baru ia singkirkan jauh-jauh. “Toh masih bisa diperbaiki”, pikirnya saat itu, karena masih banyak kebutuhan lain yang perlu diutamakan.



    Timbul sedikit rasa sesal di hatinya. Seandainya ia tidak cacat, tak akan menjadikan istrinya dalam keadaan seperti ini, yaitu sebagai tulang punggung pencari nafkah dan tak akan hidup serba pas-pasan seperti saat ini. Astaghfirullah…langsung saja ia tepiskan pikiran yang mengandai-andai itu. Toh ia telah dikaruniai sebaik-baiknya perhiasan dunia, seorang istri yang sholehah.

    Zahra, gadis cantik dan sholehah yang ia pilih tiga tahun yang lalu untuk mendampingi hidupnya, ketika ia masih sempurna. Tiba-tiba saja musibah datang di tengah kebahagiaan dua sejoli itu ketika berbulan madu di luar kota. Peristiwa kecelakaan lalu lintas itu menjadikan Zaki harus diamputasi. Bahkan malang bagi Zaki, kecelakaan itu menyerang sel syaraf reproduksinya sehingga tak bisa memberikan keturunan.

    “Kau tidak menyesal kunikahi, dik?” tiba-tiba kalimat itu meluncur ari mulut Zaki, tanpa sengaja, karena mengingat penderitaan istrinya selama berada di sisinya. Ia, tidak berani menatap istrinya. Zahra langsung bersimpuh di kedua lutut suaminya.

    “Bang, kenapa perkataan itu harus terulang kembali?” suara Zahra terdengar parau dan tersengal seperti menahan tangis. Memang semenjak musibah itu terjadi, kalimat itulah yang paling membuat Zahra bersedih. “Tidak dik, bukan itu maksud abang”, ia menelan ludah, tenggorokannya kering dan dadanya terasa sesak.

    “Keadaanku membuatmu menderita” Zahra menumpahkan tangisnya di pangkuan suaminya. “bang Zaki, pilihan Allah yang terbaik buat Zahra, Zahra bersyukur dipilih Allah untuk menjadi istri abang. Demi Allah, Zahra tidak pernah merasa menderita karena abang,” Zahra berkata di sela isak tangisnya. Zaki, suaminya mengusap kepala Zahra yang terbungkus jilbab kaus warna putih. Ustadz muda itu pun tak mampu menaan tetesan air yang keluar dari matanya. Tiba-tiba Zahra berdiri, dengan tangan masing-masing memegang kruk. “Bang, pukullah Zahra dengan ini kalau merasa ada sikap Zahra yang tidak menyenangkan hati abang” serak dan parau hati Zahra, tetapi bibirnya menyungging sebuah senyum keikhlasan. Ada gemuruh di dada ustadz muda itu, tak kuasa mendengar ungkapan tulus istrinya.

    Zaki merasa gelisah, sudah dua minggu Zahra berada di rumah sakit. Menurut hasil pemeriksaan dokter, istrinya mengidap penyakit anemia yang sudah cukup lama. Sejak pagi, ia tak beranjak dari sisi pembaringan istrinya, hatinya berdebar kencang tak menentu, manakala ia menatap wajah istrinya. Batinnya tersentuh haru, tampak istrinya tergolek lemah, matanya terpejam, tampak kurus dan pucat. “Zahra, istriku”gumamnya, “betapa besarnya ketabahan hatimu, sekian lama kau berjuang melawan penyakit yang diderita. Sementara aku, apalah ketabahanku menjalani cobaan Allah, dibandingkan denganmu”.

    Lamat-lamat suara azan isya berkumandang. Tiba-tiba istrinya membuka mata, senyumnya mengembang begitu tampak, “jam berapa sekarang, Bang? tanya Zahra lirih. “Baru adzan Isya Bagaiman keadaanmu, dik”.

    “Bang, sudah dua minggu, Zahra tidak bisa ikut berpuasa, rasanya sayang sekali!!”.

    Ucapnya dengan nada setengah menyesal. Sekejap saja jari telunjuk Zaki, suaminya sudah berada di tengah bibirnya. Seakan mengisyaratkan jangan berkata seperti itu.

    “Dik, apakah adik lupa dengan ayat maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan lalu ia berbuka, maka wajiblah baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Jangan terlalu dirisaukan, yang terpenting adik bisa sehat, dan kembali mengerjakan amal-amal ibadah”. Zahra hanya tersenyum sambil mendengarkan apa yang dituturkan suaminya. “Bang, Abang tidak sholat taraweh?”, tegur Zahra. “Jangan risaukan Zahra, ada suster yang menemani”.

    ***

    Hanya tingal beberapa jama’ah yang masih berada di masjid yang terletak dekat rumah itu. Zaki merasakan sesuatu yang sejuk meresap dalam hatinya. Kegelisahan yang sejak beberapa hari lalu terasa mencekam, enggan menyingkir dari dalam dirinya kini hilang dan terasa ringan beban pikirannya. Dengan khidmat ia bersimpuh. Ia terus berdo’a khusyu untuk istrinya, tanpa terasa matanya telah basah, basah oleh kedamaian yang menguasai jiwanya.

    Suasana pelataran masjid sudah sangat sudah sepi. Perlahan ia bangkit

    “Oh krukku”, baru ia sadari kruknya raib dari sisinya. Sementara Edi dan seorang temannya sibuk mencari sebelah kruk yang belum ketemu, sementara pikirannya melayang pada istrinya yang sedang menunggu.

    “Belum ketemu, dik Iwan?” tanyanya pada teman Edi yang baru masuk dari pintu sebelah kanan mesjid. “Ini bang. Sudah ditemukan di tempat wudlu wanita, anak-anak di sini memang nakal-nakal, bang”, ujarnya. Zaki menghela nafas, ya Rabb, haruskah ia marah karena dibuat mainan oleh anak kecil?

    Ketika ia tiba di halaman rumah sakit, Ayah Zahra, mertuanya telah ada di sana, menyambutnya, lalu mengajaknya duduk di bangku panjang. Perasaannya tak enak, dari cara bicara dan sikap mertuanya, ia mempunyai firasat bahwa sesuatu telah terjadi pada istrinya. Dan... ternyata? Benar.

    “Istrimu telah berpulang ke rahmatullah, nak” ujar mertuanya lirih nyaris tak terdengar. “Innalillahi wa innalillahi rajiun. Desisnya, dengan hati pepat. Ia tak kuasa lagi menahan jatuhnya air mata. Mertuanya merangkul pundaknya berusaha memberikan tambahan kekuatan.

    Ia tercenung beberapa saat, kesedihannya perlahan tersingkir oleh rasa syukur dan bangga terhadap istrinya. Istrinya telah meninggalkan pelajaran yang dalam untuknya yaitu sebuah ketabahan dan kesabaran, yang tiada bandingannya ketika mengarungi hidup bersamanya. Sesaat telah kehilangan perhiasan dunia yang ia miliki.[]


Top