Kelas X

Kelas XI

TABZIR DAN MUBAZIR SAUDARA SYETAN

07 Nov 2016

Kelas XII

Prestasi Siswa

Long Live "Humanity Holic"!!!

Catatan Aktifisassalamu alaikum....Hai semua, pa kbr?Berhubung t...

  • 22 Aug 2010
  • 0

Wanita juga Bisa Perkasa

Pada suatu ketika Nabi SAW bersabda, "wahai kaum wanita, perbanyaklah sedekah, karena aku lihat golongan kalian yang paling banyak menghuni neraka." Lantas seorang diantara mereka bertanya, "wahai baginda yang mulia, mengapa kami yang paling banyak menghuni neraka?". Nabi menjawab, "kalian banyak mengutuk dan mengabaikan suami. Aku tidak melihat orang-orang yang kurang akal dan agamanya yang paling banyak selain dari golongan kalian". Wanita lainnya bertanya, "wahai Rasul, apa yang engkau maksud dengan kurang akal dan agama?". Nabi menjawab, "bukankah kesaksian wanita sama dengan setengah kesaksian pria, dan bukankah banyak wanita yang berdiam diri, berhari-hari tidak shalat?". (HR. Bukhari-Muslim).

'Kurang akal' dalam Hadis di atas bukan berarti bodoh, kurang cerdas atau penistaan terhadap kemampuan wanita dalam berfikir dan mengurusi masalah. Secara historis al-Quran menyebutkan bahwa Bilqis mampu menandingi daya pikir seluruh kaumnya, yang mengindikasikan bahwa intelektualitas ratu dari negeri Saba itu tidak tertandingi. Al-Quran juga menceritakan wanita-wanita mulia yang berlimpah kebaikan, pandai bersabar, dan mereka yang penuh pengorbanan.

Maryam, Asiyah, dan ratu Bilqis tadi hanyalah beberapa contoh. Wanita yang dicatat al-Quran sama banyaknya dengan jumlah pria. Namun Allah SWT telah menciptakan tabiat wanita berbeda dengan tabiat pria. Diantara satu 'tabiat' wanita adalah banyak lupa sehingga ia perlu orang lain yang mengingatkannya. Tak heran jika al-Quran menyebutkan kesaksian dua wanita sebanding dengan satu pria, alasannya "supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya" (QS. Al-Baqarah [2]: 282).

Sedangkan pengertian 'kurang agama' adalah 'dispensasi'. Dikala tengah menstruasi, wanita tak mungkin melaksanakan shalat dan puasa. Allahlah yang menciptakan perubahan biologis wanita seperti itu, karenanya Allah memberikan dispensasi sekaligus kompensasi yang jarang diperoleh kaum Adam. Sejarah banyak mencatat prestasi ibadah wanita-wanita salehah yang tidak tertandingi kaum pria.

Wanita, seperti halnya pria, mempunyai dualisme kecenderungan pada kebaikan atau keburukan, taat atau maksiat, memimpin kebaikan atau mungkin gembong kejahatan. Wanita yang menjadi imam kebajikan mampu mengimami umat dalam berjuang dan berkorban. Wanita yang menjadi "imam" kejahatan akan mengomandoi umat kepada dekadensi. Karena itu Rasulullah SAW bersabda: "sesungguhnya kebaikan wanita beriman sama seperti amal perbuatan 70 para shiddiqin, dan sesungguhnya wanita penjahat lebih dahsyat daripada perlakuan 1000 orang penjahat". (HR Abu Na'im).

Umat Islam paling pandai mengalahkan nafsu, mampu membentengi diri dari kemauan syaitan, bisa melawan keinginan busuk, bahkan tidak kemaruk terhadap perhiasan dunia. Ironisnya tidak sedikit yang ternyata malah jatuh tersungkur di hadapan wanita. Karena itu Yahudi punya trik-trik sendiri jika berperang menghadapi kaum Muslimin. Jika gagal unjuk kekuatan di hadapan barisan militer umat Islam, mereka akan suguhi wanita-wanita cantik. Karena itu, penggunaan unsur wanita di layanan publik dan sejumlah iklan yang mampu merangsang animo dan memancing fitnah merupakan sunnah qadimah (gaya baheula) Yahudi. Kendatipun waktu dan tempat berganti, sunnah kaum kafir tidak akan pernah berubah. Yang menjadi pertanyaan: siapa sebenarnya yang kurang akal?

Keterangan gambar: Anousheh Ansari, Astronot Muslimah berkebangsaan Iran


Tidak ada komentar:

Write a Comment

Pendapat Kami

Profil

Artikel

Inspiratif

Agama

Mapel